Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Untuk saat ini menulis

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Cek Portofolio Media Sosial Calon Pasanganmu Sebelum Menikah

8 Oktober 2023   08:45 Diperbarui: 10 Oktober 2023   07:40 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: KOMPAS.id/ Priambodo

Jejak digital adalah jejak data yang kita buat dan tinggalkan ketika menggunakan perangkat digital. Hal ini mencakup berbagai bentuk, seperti riwayat pencarian yang ada di browser. 

Riwayat pencarian ini adalah daftar dari apa yang seseorang telah cari di mesin pencari seperti Google. Dalam konteks hubungan, riwayat pencarian ini bisa memberikan gambaran tentang minat, ketertarikan, atau bahkan kekhawatiran seseorang. 

Misalnya, jika seseorang sering mencari informasi tentang perencanaan pernikahan, tips kebahagiaan dalam pernikahan, atau panduan parenting, ini bisa mengindikasikan bahwa mereka memiliki ketertarikan dan komitmen terhadap hubungan jangka panjang. 

Di sisi lain, jika history pencarian mereka penuh dengan pencarian tentang perkenalan, aplikasi kencan online, atau pertanyaan seputar status hubungan, ini mungkin menunjukkan bahwa mereka sedang dalam tahap pencarian pasangan hidup. 

Selain riwayat pencarian, jejak digital juga mencakup pesan teks dari aplikasi, foto dan video yang mungkin sudah dihapus, tagging foto dan video dari orang lain, lokasi yang dikunjungi, hingga persetujuan akses cookies dalam perangkat. 

Semua ini bisa memberikan wawasan tambahan tentang bagaimana seseorang berinteraksi dalam dunia digital.

Namun, seperti dalam pengecekan portofolio di media sosial, penting untuk menggunakan informasi ini dengan bijak dan tidak melampaui batas privasi. 

Melihat history pencarian dan jejak digital seseorang adalah langkah yang lebih mendalam dalam memahami mereka, tetapi tetap memerlukan komunikasi terbuka dan rasa hormat terhadap privasi mereka.

Ke empat, Cek Pertemanan 

Sumber gambar: KOMPAS.id/ Priambodo
Sumber gambar: KOMPAS.id/ Priambodo

Hasil penelitian yang diterbitkan minggu lalu di Jurnal Nature Communications mengonfirmasi dugaan kita sejak lama. Temuan mereka sesuai dengan konsep psikologi klasik disebut homiphily, yang menyimpulkan dua orang yang memiliki kemiripan akan lebih mudah terhubung satu sama lain. Hal ini berlaku di hampir seluruh hubungan yang kita miliki sebagaimana dikutip dari vice.com. 

Konsep homophily menyatakan bahwa dua individu yang memiliki kesamaan, baik dalam minat, nilai-nilai, atau latar belakang, cenderung lebih mudah terhubung satu sama lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun