Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Nomine Penulis Opini Terbaik pada Kompasiana Awards 2024

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Cek Portofolio Media Sosial Calon Pasanganmu Sebelum Menikah

8 Oktober 2023   08:45 Diperbarui: 10 Oktober 2023   07:40 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: KOMPAS.com dari businessinsider.com 

Media sosial telah menjadi bagian integral dalam kehidupan kita saat ini. Setiap scroll di beranda kita, kita akan menemukan beragam postingan dari teman-teman, keluarga, dan juga calon pasangan potensial. Tapi, tahukah kamu bahwa setiap postingan yang muncul di beranda seseorang rupanya adalah jendela ke dalam kepribadiannya? 

Kita hidup di era digital di mana segala hal tercermin dalam unggahan di media sosial. Mungkin kamu pernah mendengar pepatah, "A picture is worth a thousand words" (Sebuah gambar bernilai seribu kata). 

Postingan-postingan di media sosial, terutama, bisa memberikan kita wawasan mendalam tentang perasaan, pemikiran, kebutuhan, dan fokus seseorang pada suatu waktu. 

Dan jika kamu sedang dalam proses menjalin hubungan yang serius atau bahkan mempertimbangkan pernikahan, ini adalah saat yang tepat untuk mulai melakukan "pengecekan portofolio" pada calon pasanganmu. 

Namun, penting untuk diingat bahwa pengecekan portofolio calon pasanganmu di media sosial bukanlah usaha untuk menghakimi atau mengkritik mereka. 

Tujuannya adalah untuk lebih memahami mereka secara mendalam dan mengetahui sejauh mana keterkaitan kalian. Setiap orang punya masa lalu dan cerita, dan media sosial hanya menggambarkan potongan kecil dari hidup mereka. 

Dengan demikian, jangan hanya mengandalkan apa yang terlihat di media sosial untuk menilai seseorang sepenuhnya. Sebaiknya, gunakan informasi ini sebagai alat tambahan untuk memahami calon pasanganmu lebih baik. 

Jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan dan berbicara secara terbuka dengan mereka tentang apa yang kamu temukan. Ini adalah langkah penting dalam membangun hubungan yang sehat dan kuat. 

Jadi, sebelum kamu memutuskan untuk meresmikan hubungan dalam ikatan pernikahan, pastikan untuk melakukan "cek portofolio" di media sosial calon pasanganmu. Ingatlah bahwa setiap unggahan bisa mengungkapkan lebih banyak daripada yang terlihat di permukaan. 

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kepribadian dan minat mereka, kamu dapat membuat keputusan yang lebih baik dan memastikan bahwa kalian berdua memiliki dasar yang kokoh untuk membangun masa depan yang bahagia bersama-sama.

Pertama, Cek Postingan di Beranda Media Sosial

Sumber gambar: KOMPAS.id
Sumber gambar: KOMPAS.id

Sudah bukan rahasia lagi bahwa media sosial adalah jendela terbuka ke dalam dunia pribadi seseorang. Postingan yang muncul di beranda kita adalah cerminan dari beragam aspek kehidupan mereka.

Jika seseorang sering membagikan foto-foto dengan senyuman lebar dan ekspresi kebahagiaan yang jelas terlihat, ini bisa mengindikasikan bahwa mereka adalah individu yang optimis dan cenderung melihat sisi positif dalam hidup. Mereka mungkin orang yang menyenangkan untuk diajak berkumpul dan berbagi momen bahagia. 

Namun, jika postingan mereka sering terasa soliter atau mereka tampak terisolasi dari hubungan sosial, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka mungkin mengalami kesepian atau masalah dalam berhubungan dengan orang lain. 

Selain itu, cobalah mencari tahu apakah postingan mereka mencerminkan nilai-nilai dan tujuan yang sejalan dengan yang kamu miliki. 

Namun, jika postingan mereka sepertinya sangat berbeda dari nilai-nilai dan tujuanmu, maka ini mungkin perlu menjadi perhatian karena perbedaan yang signifikan dalam nilai-nilai dapat menjadi sumber konflik di masa depan. 

Jadi, tahap pertama dalam "cek portofolio" calon pasanganmu adalah dengan teliti memeriksa postingan di beranda media sosial mereka. Ini bisa memberikanmu pemahaman yang lebih baik tentang kepribadian mereka, emosi mereka, minat mereka, dan interaksi sosial mereka. 

Tapi ingat, informasi ini hanya sebagian kecil dari gambaran keseluruhan. Untuk memahami seseorang sepenuhnya, kamu perlu membuka komunikasi yang jujur dan terbuka serta mendengarkan cerita dan pengalaman mereka.  

Kedua, Cek FYP Pada Akun Media Sosial

Sumber gambar: KOMPAS.id
Sumber gambar: KOMPAS.id

Hanya saja algoritma ini memang memperkuat hal-hal yang lebih ekstrem, yang paling gitu kan - superlative, kemunculannya berdasarkan sentiment kan, yang most liked (paling disukai), most loved (paling dicintai), yang semakin di-search (dicari), kalo semakin banyak manusia menggunakan search engine (mesin pencari), yang mengarah ke sesuatu arah, X misalnya, akhirnya si mesinnya mengganggap itu hal yang paling penting  paparnya pada voaindonesia.com

Merlyna Lim adalah profesor di Carleton University, serta Ketua Penelitian Kanada dari Digital Media and Global Network Society di Ottawa. Ia menggaris-bawahi bahwa algoritma itu sekadar mesin pembelajaran dan pengurutan, dan algoritma belajar dari manusia-manusia pengguna media sosial itu sendiri.

Fyp atau beranda sosial media adalah tempat di mana algoritma-media sosial menampilkan konten yang dianggap paling relevan dan menarik untuk kita berdasarkan interaksi dan preferensi kita. 

Apa yang muncul di sana mencerminkan minat kita yang sebenarnya. Seiring waktu, algoritma belajar tentang apa yang kita suka dengan menganalisis perilaku kita di platform tersebut. 

Dalam konteks hubungan, ini juga berarti bahwa apa yang muncul di beranda sosial media calon pasangan kita mencerminkan apa yang mereka cari atau minati. 

Jika mereka sering melihat konten tentang petualangan, hal ini bisa mengindikasikan bahwa mereka menyukai petualangan dan kegiatan luar ruangan. 

Jika mereka mengikuti akun-akun yang berfokus pada seni atau musik, ini bisa menunjukkan minat mereka dalam bidang tersebut. 

Dengan melihat fyp atau beranda sosial media calon pasangan, kita dapat mendapatkan pemahaman awal tentang minat dan preferensi mereka. 

Ini bisa menjadi langkah pertama dalam memahami siapa mereka secara lebih mendalam. Namun, penting untuk diingat bahwa informasi ini hanya sebagian kecil dari gambaran keseluruhan. 

Sebagai calon pasangan, kita juga perlu berbicara dan berinteraksi dengan mereka secara langsung untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang kepribadian, nilai-nilai, dan tujuan mereka dalam hidup.

Ketiga, Cek History Pencarian

Sumber gambar: KOMPAS.id
Sumber gambar: KOMPAS.id

“Bentuk jejak digital sendiri bermacam-macam bentuknya, bisa berupa riwayat pencarian, biasanya pada history search browser. Bisa juga berasal dari pesan teks dari aplikasi, foto dan video (termasuk yang sudah dihapus), tagging foto dan video dari orang lain, lokasi yang kita kunjungi, hingga persetujuan akses cookies dalam perangkat,” papar Heni dari aptika.kominfo.go.id

Pengurus Siberkreasi Komite Edukasi Mafindo, Heni Mulyati, mengatakan dilansir dari Dictionary.com bahwa rekam jejak digital adalah jejak data yang kita buat dan kita tinggalkan ketika menggunakan perangkat digital.

Jejak digital adalah jejak data yang kita buat dan tinggalkan ketika menggunakan perangkat digital. Hal ini mencakup berbagai bentuk, seperti riwayat pencarian yang ada di browser. 

Riwayat pencarian ini adalah daftar dari apa yang seseorang telah cari di mesin pencari seperti Google. Dalam konteks hubungan, riwayat pencarian ini bisa memberikan gambaran tentang minat, ketertarikan, atau bahkan kekhawatiran seseorang. 

Misalnya, jika seseorang sering mencari informasi tentang perencanaan pernikahan, tips kebahagiaan dalam pernikahan, atau panduan parenting, ini bisa mengindikasikan bahwa mereka memiliki ketertarikan dan komitmen terhadap hubungan jangka panjang. 

Di sisi lain, jika history pencarian mereka penuh dengan pencarian tentang perkenalan, aplikasi kencan online, atau pertanyaan seputar status hubungan, ini mungkin menunjukkan bahwa mereka sedang dalam tahap pencarian pasangan hidup. 

Selain riwayat pencarian, jejak digital juga mencakup pesan teks dari aplikasi, foto dan video yang mungkin sudah dihapus, tagging foto dan video dari orang lain, lokasi yang dikunjungi, hingga persetujuan akses cookies dalam perangkat. 

Semua ini bisa memberikan wawasan tambahan tentang bagaimana seseorang berinteraksi dalam dunia digital.

Namun, seperti dalam pengecekan portofolio di media sosial, penting untuk menggunakan informasi ini dengan bijak dan tidak melampaui batas privasi. 

Melihat history pencarian dan jejak digital seseorang adalah langkah yang lebih mendalam dalam memahami mereka, tetapi tetap memerlukan komunikasi terbuka dan rasa hormat terhadap privasi mereka.

Ke empat, Cek Pertemanan 

Sumber gambar: KOMPAS.id/ Priambodo
Sumber gambar: KOMPAS.id/ Priambodo

Hasil penelitian yang diterbitkan minggu lalu di Jurnal Nature Communications mengonfirmasi dugaan kita sejak lama. Temuan mereka sesuai dengan konsep psikologi klasik disebut homiphily, yang menyimpulkan dua orang yang memiliki kemiripan akan lebih mudah terhubung satu sama lain. Hal ini berlaku di hampir seluruh hubungan yang kita miliki sebagaimana dikutip dari vice.com. 

Konsep homophily menyatakan bahwa dua individu yang memiliki kesamaan, baik dalam minat, nilai-nilai, atau latar belakang, cenderung lebih mudah terhubung satu sama lain. 

Dalam konteks hubungan, hal ini mengindikasikan bahwa calon pasangan kita mungkin memiliki pertemanan atau lingkaran sosial yang mencerminkan kesamaan tersebut. 

Melihat siapa saja yang termasuk dalam lingkaran sosial atau daftar pertemanan calon pasangan kita dapat memberikan wawasan yang berharga tentang kepribadian dan nilai-nilai mereka. 

Jika calon pasanganmu memiliki lingkaran sosial yang terdiri dari individu-individu yang memiliki kesamaan denganmu, ini bisa menjadi pertanda positif. 

Hal ini menunjukkan bahwa mereka mungkin memiliki kesamaan minat dan nilai-nilai yang kuat denganmu, yang dapat memperkuat potensi kecocokan dalam hubungan kalian.

Namun, perlu diingat bahwa tidak semua orang dalam daftar pertemanan seseorang harus memiliki kesamaan dengan kita. Kebervarietan dalam lingkaran sosial adalah hal yang wajar, dan adanya perbedaan dapat memberikan beragam perspektif yang berharga dalam suatu hubungan.

Kelima, Cek Pada kolom komentar postingan

Sumber gambar: KOMPAS.id /HERU SRI KUMORO 
Sumber gambar: KOMPAS.id /HERU SRI KUMORO 

"Persepsi Anda mengenai orang lain sangat mengungkapkan kepribadian Anda," kata Profesor Dustin Wood, seorang psikolog di Wake Forest University, North Carolina, yang juga merupakan pemimpin dalam penelitian tersebut seperti dikutip dari Telegraph, Rabu, (4/8/2010). health.detik.com.

Ini berarti cara seseorang merespons atau berinteraksi dengan komentar-komentar yang diberikan pada postingan mereka dapat mencerminkan sifat dan karakter mereka.

Kolom komentar bisa memberikan wawasan berharga tentang bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain di dunia maya.

Dalam melihat kolom komentar postingan calon pasangan, pertimbangkan beberapa hal berikut; Apakah mereka menjawab komentar dengan sopan dan ramah? Ataukah mereka merespons dengan cara yang agresif atau merendahkan? Cara mereka berbicara dengan orang lain dalam komentar dapat memberikan gambaran tentang sikap mereka. 

Bagaimana mereka berinteraksi dengan teman-teman, keluarga, dan orang-orang dalam lingkaran sosial mereka dalam kolom komentar? Apakah mereka terlihat seperti seseorang yang membangun hubungan yang positif dengan orang lain? 

Bagaimana mereka merespons pendapat atau sudut pandang yang berbeda dalam komentar? Apakah mereka terbuka untuk berdiskusi dan memahami sudut pandang orang lain, ataukah mereka cenderung mempersempit pandangan mereka? 

Apakah ada konten yang kontroversial atau sensitif dalam komentar mereka? 

Melihat kolom komentar adalah salah satu cara untuk mendapatkan gambaran tentang bagaimana calon pasanganmu berinteraksi dengan dunia maya dan orang-orang di sekitarnya. Ini bisa memberikan pemahaman tambahan tentang aspek-aspek tertentu dari kepribadian dan sikap mereka. 

Namun, ingatlah bahwa tidak semua komentar atau respons dalam kolom komentar mencerminkan kepribadian seseorang sepenuhnya. Beberapa komentar mungkin hanya refleksi singkat dari situasi tertentu, dan penting untuk tidak membuat kesimpulan yang terlalu cepat.

Wasana Kata

Sumber gambar: KOMPAS.id dari AFP/DENIS CHARLET 
Sumber gambar: KOMPAS.id dari AFP/DENIS CHARLET 

Dalam era digital ini, memahami kepribadian, minat, dan nilai-nilai calon pasanganmu melalui media sosial, riwayat pencarian, pertemanan, dan interaksi online mereka dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang siapa mereka.

Namun, penting untuk diingat bahwa informasi yang kamu dapatkan melalui "cek portofolio" ini hanya sebagian dari keseluruhan gambaran. 

Memahami secara mendalam calon pasanganmu juga memerlukan komunikasi yang jujur, mendengarkan cerita mereka, dan menghormati privasi mereka.

Calon pasanganmu juga dapat melakukan hal yang sama terhadap dirimu. Oleh karena itu, pastikan bahwa apa yang kamu bagikan secara online adalah cerminan yang positif dan akurat tentang siapa dirimu. 

Jadilah sosok yang dapat memberikan inspirasi, dukungan, dan kebahagiaan dalam kehidupan pasanganmu. 

Dalam mengejar pernikahan yang bahagia, selalu perhatikan kesamaan dan perbedaan yang mungkin ada, dan gunakan ini sebagai peluang untuk tumbuh bersama. 

Semoga pernikahanmu akan menjadi perjalanan indah yang penuh dengan cinta, pengertian, dan kebahagiaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun