Mohon tunggu...
Junita
Junita Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswi

وَاُفَوِّضُ اَمْرِيْٓ اِلَى اللّٰهِ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Mengenali Minat dan Gaya Belajar Peserta Didik

1 Maret 2020   13:08 Diperbarui: 10 April 2020   20:13 2493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada proses pembelajaran, peserta didik memiliki minat dan gaya belajar yang berbeda. Setiap individu memiliki keunikannya masing-masing. Setiap individu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Seperti: ada siswa yang mudah untuk menghafal dan ada yang tidak mudah dalam mengahafal, ada siswa yang mudah paham akan suatu materi namun ada juga siswa yang harus mengulang-ulang materi supaya paham.

Menurut Ghufron danRisnawita, (2014:8) individu adalah satu kesatuan yang masing-masing mempunyai ciri khas, oleh karenanya tidak ada individu yang sama. Satu individu dengan individu lainnya berbeda. Perbedaan individu dapat dilihat dari dua segi yaitu horizontal dan vertikal.  

Perbedaan horizontal adalah perbedaan individu dalam aspek psikologis seperti tingkat kecerdasan, minat, bakat,ingatan, emosi, kepribadian, dan sebagainya. Sedangkan perbedaan dari segi vertikal adalah perbedaan individu dalam aspek jasmani seperti bentuk, ukuran, kekuatan, dan daya tahan. Antara siswa satu dengan yang lainnya memiliki kepribadian, inteligensi, jasmani, sosial, dan emosi yang berbeda. Ada yang lambat dan ada yang cepat dalam menangkap informasi atau belajar. Ada yang sesuai dengan gaya belajar tertentu dan ada yang tidak sesuai dengan gaya belajar tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa setiap siswamempunyai kemampuan dan cara belajar yang berbeda-beda.

Pengertian Minat Belajar

Minat merupakan salah satu factor psikis yang membantu dan mendorong individu dalam memberikan ransangan terhadap suatu kegiatan yang dilksanakan untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai.

Minat adalah kekuatan yang mendorong seseorang dalam memberi perhatian terhadap suatu kegiatan tertentu, sehingga adanya keinginan untuk berbuat atau melakukan sesuatu sesuai dengan keinginannya. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal yang dapat dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas.

Menurut Gagne (dalam Aunurahman, 2014), belajar tidak merupakan sesuatu yang terjadi secara alamiah, akan tetapi hanya akan terjadi dengan adanya kondisi-kondisi tertentu, yaitu: kondisi internal antara lain menyangkut kesiapan peserta didik dan sesuatu yang telah dipelajari, eksternal merupakan situasi belajar yang secara sengaja diatur oleh pendidik dengan tujuan memperlancar proses belajar

minat dan belajar di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah kecenderungan hati dan jiwa terhadap suatu yang dapat dipelajari yang dianggap penting dan berguna sehingga sesuatu itu diperlukan, diperhatikan dan kemudian diikuti dengan perasaan senang.

Ciri-ciri Minat

Ciri-ciri bahwa seseorang mempunyai minat menurut Elzabeth Hurlock (dalam Susanto, 2013: 62) yaitu:

1. Minat tumbuh bersamaan dengan dengan perkembangan fisik dan mental

2. Minat tergantung pada kegiatan belajar

3. Minat tergantung pada kesempatan belajar

4. Perkembangan minat mungkin terbatas yang mungkin dikarenakan keadaan fisik yang tidak memungkinkan

5. Minat dipengaruhi budaya, jika budaya sudah mulai luntur, mungkin minat juga ikut luntur

Factor yang Mempengaruhi Minat Belajar

Factor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat belajar terhadap sesuatu, dimana secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu bersumber dari dalam individu yang bersangkutan dan yang berasal dari luar yang mencakup lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan sekolah.

Factor internal seperti: pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan. Sedangkan factor eksternal berupa: bahan pelajaran, alat pelajaran, kedaan atau situasi belajar, dan guru yang menarik.

Jadi, dapat dikatakan bahwa apabila seseorang menaruh minat untuk belajar, berarti pada diri seseorang tersebut terdapat suatu motif yang menyebabkannya secara aktif dengan hal yang menarik perhatiannya.

Pengertian Gaya Belajar 

Gaya Belajar adalah cara tercepat dan terbaik yang dimiliki individu dalam menerima, menyerap, mengatur, dan mengolah informasi. Setiap individu mempunyai gaya belajar yang berbeda. Menurut Sukadi, gaya belajar adalah kombinasi antara cara seseorang dalam menyerap pengetahuan dan cara mengatur serta mengolah informasi atau pengetahuan yang ia dapat.

Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan jika gaya belajar merupakan cara bagaimana tenaga pendidik dapat menyampaikan materi dan bahan ajaran yang mudah ataupun sulit kepada para siswa-siswi nya supaya dapat dimengerti dan di pahami dengan mudah.

Menurut Bobbi De Poter & Mike Hernacki secara umum gaya belajar dibedakan dalam tiga kelompok yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik. Namun, terdapat penelitihan jika terdapat hasil survey yang diketahui bahwa terdapat 29% orang mempunyai gaya belajar visual, 34% gaya belajar auditorial, dan 37% gaya belajar kinestetik.

Gaya Belajar Visual

Gaya belajar visual adalah gaya belajar dengan cara melihat, mengamati,memandang, dan sejenisnya. Kekuatangaya belajar ini terletak pada indera penglihatan. Bagi orang yang memiliki gaya ini, mata adalah alat yang paling peka untuk menangkap setiap gejala atau stimulus (rangsangan) belajar.

Ciri-ciri siswa dengan gaya belajar visual yaitu: mempunyai nada suara yang tinggi, berbicara dengan cepat dan tidak suka mendengarkan orang lain, lebih suka bebricara dengan bertatap muka, berpakaian rapi dan teratur, suka membaca dan dapat membaca dengan cepat, teliti, sering melupakan sesuatu, saat marah cenderung diam, dan sebagainya.

strategi atau cara dalam mengajar yang sesuai dengan gaya belajar visual, yaitu sebagai berikut:

1.Berikanlah buku-buku yang banyak ilustrasi gambar dan warnanya

2.Perbanyak menggunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta, dan memanfaatkan multimedia atau teknologi seperti komputer, OHP, kamera video, live video feed / sirkuit tertutup TV, fotografi, internet, dll.

3.Dorong siswa untuk menggunakan highlighter atau menggaris bawahi bagian-bagian yang penting dari catatan atau buku cetaknya.

4.Memperhatikan penerangan tempat belajar. Tipe visual sangat dominan menggunakan indra penglihatan. Oleh sebab itu, penerangan tempat anak belajar perlu diperhatikan.

5.Hindarkan "polusi visual" di sekitar tempat mereka belajar. Tipe visual sangat mudah terganggu konsentrasinya dengan hal-hal yang sifatnya visual.

Gaya Belajar Auditorial

Gaya belajar auditorial atau aurallearner adalah gaya belajar yang cenderung menerima informasi paling baik dan efektif dengan menggunakan indra pendengaran (audio).

Ciri-ciri siswa dengan gaya belajar auditorial adalah mempunyai suara yang jelas dan kuat, lebih suka berbicara melalui perantara seperti telepon, suka mendengarkan orang lain, sering berbicara sendiri atau menggumam, banyak bicara, tidak suka membaca, saat marah mereka cenderung mengekspresikannya dengan marah, suka mendengarkan musik, suka dengan diskusi kelompok, dan lain-lain.

strategi atau cara dalam mengajar yang sesuai dengan gaya belajar auditorial, yaitu sebagai berikut:

1. guru mengajak siswa untuk berpasrtisipasi dalam disuksi.

2.Mendorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras.

3.Menggunakan musik atau dilagukan.

4.Guru dapat menggunakan rekaman dan biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dandorong anak untuk mendengarkannya sebelum tidur.

5.Menggunakan audio dalam pembelajaran (musik, radio, dll), saat belajar.

Gaya belajar kinestetik 

Gaya belajar Kinestetik adalah gaya belajar dengan cara bergerak, bekerja, dan menyentuh. Maksudnya ialah belajar dengan mengutamakan indera perasa dan gerak-gerakan fisik. Orang dengan gaya belajar ini lebih mudah menangkap pelajaran apabila ia bergerak, meraba, atau mengambil tindakan.

Ciri-ciri gaya belajar kinestetik yaitu suaranya cenderung berat,sering menggunakan bahasa tubuh atau gerakan, berbicara lambat, tidak bisa duduk dalam waktu yang lama, saat belajar suka berjalan-jalan, menyukai permainan, olahraga atau kegiatan yang melibatkan fisik, dan sebagainya.

Adapun cara mengajar untuk orang dengan gaya belajar kinestetik adalah sebagai berikut: 

1.Memperbanyak praktik lapangan (fieldtrip).

2.Melakukan demonstrasi atau pertunjukan langsung terhadap suatu proses.

3.Membuat model atau contoh-contoh.

4.Belajar tidak harus duduk secaraformal, bisa dilakukan dengan duduk dalam posisi yang nyaman, walaupun tidak biasa dilakukan oleh murid-murid yang lain.

5.Memperbanyak praktik dilaboratorium.

Gaya belajar sangat penting dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang sesuai dengan minat dan gaya belajar siswa akan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi atauinformasi yang dipilih serta dapat menciptakan pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan bagi guru maupun siswa. Saran bagi pendidik yaitu agar guru menggunakan berbagai metode dalam kegiatan pembelajaran yang dapat mengakomodasi semua gaya belajar siswa.

 

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun