Karenanya, tekanan sentral masyarakat madani adalah terletak pada indepedensinya terhadap Negara. Masyarakat madani sejatinya berkeinginan membangun hubungan konsultatif bukan konfrontatif anatar warga Negara dan Negara.
Dari uraian inilah, masyarakat madani menjadi alternative pemecahan, dengan pemberdayaan dan penguatan daya control masyarakat terhadap kebijakan pemerintah yang pada akhirnya terwujud kekuatan masyarakat sipil yang dapat merealisasikan dan mampu menegakkan konsep hidup yang demokratis dan menghargai hak-hak asasi rakyat.
Indonesia dan masyarakat madani
Masyarakat madani muncul sebagai reaksi akan pemerintahan milteristik yang dibangun oleh rezim Orde baru selama 32 tahun. Dari sinilah bangsa Indonesia berusaha mencari bentuk masyarakat madani yang pada dasarnya adalah masyarakat sipil yang demokrasi dan agamis/religious.
Kaitannya Indonesia dengan masyarakat madani ialah usaha pembentukan pemikiran masyarakat utuk menjadi masyarakat yang cerdas.
Demokratis, dan religious dengan bercirikan imtak, kritis argumentative, kreatif, berfikir, dan berperasaan secara jernih sesuai dengan aturan, menerima konsep Bhinneka Tunggal Ika.
Pada dasarnya masyrakat madani meupakan masyarakat yang mampu berpendapat sesuai dengan norma dan tetap berada dibawah naungan hukum Negara Indonesia.
Contoh kehidupan masyarakat madani bukan lah masyarakat yang berada di perkotaan, namun masyarakat yang mampu hidup mandiri, toleransi, tolong menolong, menjunjung tinggi binneka tunggal ika terlepas dari letak geografisnya.
Dengan adanya penerapan pemikiran sebagai masyarakat madani kita menjadi manusia yang bersyukur akan perbedaan yang diberikan oleh tuhan yang maha esa. Pandangan akan perbedaan menjadi lebih terbuka dan hal yang berbeda menjadi satu faktor untuk menjadi pemersatu bukan sebagai faktor pemecah suatu bangsa.
Daftar pustaka
A Ubaedillah, Pendidikan Kewarganegaraan: Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani, Jakarta: IAIN Jakarta Pers, 2000
Hujair AH Sanaky, Paradigma Pendidikan Islam Membangun Masyarakat Madani Indonesia, Yogyakarta: Safira Insania Press, 2003
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H