Mohon tunggu...
Junirullah
Junirullah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

- Nama lengkap Junirullah - Nama panggilan Jun - Profesi IT dan Seniman - Peserta Workshop Dapodik 2013 Medan - Angkatan II PPWS Online 2014 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mendikte Landasan Pancasila atas Dasar Asas UUD 1945 terhadap Proklamasi Kemerdekaan RI bagi Sumpah Pemuda

21 Juli 2021   19:10 Diperbarui: 21 Juli 2021   19:18 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
+Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong.
+Bersikap adil.
+Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
+Menghormati hak-hak orang lain.
+Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
+Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
+Tidak bersifat boros.
+Tidak bergaya hidup mewah.
+Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
+Suka bekerja keras.
+Menghargai hasil karya orang lain.
+Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.


Berdasarkan ketetapan MPR no. I/MPR/2003

Sila pertama
Bintang
Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

+Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
+Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
+Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
+Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
+Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
+Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

Sila kedua
Rantai
+Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
+Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
+Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
+Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
+Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
+Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
+Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
+Berani membela kebenaran dan keadilan.
+Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
+Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.

Sila ketiga
Pohon Beringin
+Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
+Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
+Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
+Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
+Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
+Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Sila keempat
Kepala Banteng
+Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
+Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
+Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
+Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
+Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
+Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
+Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
+Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
+Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

Sila kelima
Padi dan Kapas
+Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
+Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
+Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
+Menghormati hak orang lain.
+Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
+Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
+Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
+Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
+Suka bekerja keras.
+Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
+Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Terjemahan yang bermakna pada setiap butir-butir Pancasila inilah yang dijadikan landasan asas dasar untuk dan bagi seluruh regenerasi rakyat Indonesia.

Namun semua yang kita lihat dalam kenyataan ranah regenarasi kehidupan bangsa sekarang ini, sudah jauh dari sedikit demi sedikit dari butiran yang tertuang dalam arti kebermaknaan Pancasila untuk diadopsi dan penerapannya pada regenerasi bangsa Indonesia.

Agar ediologi bangsa tidak hilang tertelan masa, maka mulailah menanam kebaikan dari hal yang paling terkecil yaitu dimulai dari sejak dini untuk membangkitkan kesadaran diri keluarga yang mengarah dan membina anak-anak sebagai penerus regenerasi bangsa untuk mencintai Indonesia sesuai dengan kearifan lokal diseluruh persada nusantara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun