Walau sebahagian orang sudah melumrahkan demikian, adanya problematika dan dinamika yang terjadi disekitar lingkungan masyarakat itu, padahal hal itu terbentuk karena faktor pengaruh lingkungan yang bersamaan dengan berkembangnya zaman teknologi dan hal ini jangan dilumrahkan terus-terusan yang akhirnya menjadi tumbuh perilaku kebiasaan watak yang membentuk karakter regenerasi, maka perlu pembinaan, pendampingan, pengarahan terutama bagi lingkungan keluarga yang awal memulai untuk sadar akan cinta tanah air bangsa dan negara Indonesia.
Tentang hal inipun sudah diperoleh utuk mendapatkan pemahaman dalam mengsosialisasikan tentang landasan panca yang sudah jelas dapat menyilakan Pancasila itu dari faktor sebab dan akibat, apalagi sudah ada masing-masing keyakinan panca pertama Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kemudian dalam dunia bisnis hal ini menjadi daya tarik pekarya yang mengupas kulit kacang-kacangan demi mendapatkan keuntungan dalam pengupasan kemudian pengolahan bisnis produk penjualan buku.
kemudian semuanya itu juga direkap dalam copy paste (salin dan tempel) untuk dipoles kembali sebagai dasar penerbitan buku yang menghubungkan teks paragraf dengan sedikit editorial tipographi lalu dijual kembali tanpa memikirkan dan menelaah kembali isi indikator input dan output yang seharusnya mengedukasi rakyat Indonesia.
Apapun cerita dan isi semua yang telah terbit di dalam proyek buku, setidaknya berpikirlah brand edukasi yang pada penutup buku itu disisipkan ediologi yang memberikan gambaran atau ediologi Pancasila sebagai landasan dasar Indonesia bagi kemajuan melestarikan bacaan akhir buku itu demi masa depan regenerasi, dan itu berguna dan bermanfaat dalam makna panca kedua Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab.
"Investor atau Pengusaha Penerbit Buku seharusnya sadar dan tanya kenapa, apa, bagaimana, mengapa, dimana, tujuan, manfaatnya untuk anak saya kelak apa?!"
+++++++++++++++++++++++
TULIS RED.
Apa, siapa, dimana, kapan, kenapa, dan bagaimana?!
begitulah catatan jejak-jejak langkah kakiku
bahu di tangan kiriku gantungkan kameraku
jari kananku memegang pena tidak bertinta
lembaran hanya tinggal sebuah cover buku
kucatat dan kukumpulkan dalam tas ransel
bertahun lamanya kumenapaki di kaki langit
melihat kegelapan bumi menebar dikejauhan
tak ada seorangpun pahlawan mau bertindak
heroik dilakukan semata kuasa diatas mereka
peduli dan respon apa untuk semua itu pilihan
semua tidak lagi sama dengan masa berubah
semakin menguji mengheningkan di keadaan
terpijak kayu yang lapuk dikerapuhan ranting
itu pasti ada tak jauh terhempas dan terjatuh
hanya dekat dengan ilalang dan rerumputan
Junirullah, 14-06-2021
+++++++++++++++++++++++