Mohon tunggu...
Juni Rifalda
Juni Rifalda Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

saya seorang karyawan yang tertarik dalam dunia penulisan mengenai bisnis dan geopolitik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Generasi Muda dalam Menjaga Kedaulatan Indonesia di Tengah Tekanan Konflik Laut China Selatan

30 Mei 2024   08:44 Diperbarui: 30 Mei 2024   08:45 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Mengembangkan Keterampilan Terkait

            Generasi muda dapat mengembangkan keterampilan yang terkait dengan isu Laut China Selatan, seperti hukum laut internasional, keamanan maritim, teknologi kelautan, dan sebagainya. Hal ini akan membantu Indonesia dalam memperkuat kapasitasnya di bidang tersebut. Tentu, saya dapat menjelaskan lebih detail mengenai pentingnya generasi muda mengembangkan keterampilan terkait isu Laut China Selatan untuk memperkuat kapasitas Indonesia. Generasi muda dapat berkontribusi dengan mengembangkan keterampilan dalam bidang-bidang seperti:

  • Keamanan maritim: Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam aspek pertahanan dan pengamanan wilayah perairan, seperti patroli laut, deteksi ancaman, dan penanganan insiden keamanan maritim. Hal ini dapat membantu Indonesia dalam menjaga kedaulatan dan keamanan di wilayah perairan Laut China Selatan yang menjadi klaim Indonesia.
  • Teknologi kelautan: Menguasai teknologi terkait eksplorasi, eksploitasi, dan konservasi sumber daya kelautan, seperti penginderaan jarak jauh, pemetaan bawah laut, dan sistem informasi geografis. Keterampilan ini dapat mendukung Indonesia dalam mengidentifikasi dan memanfaatkan sumber daya alam di Laut China Selatan secara optimal dan berkelanjutan.
  • Diplomasi dan negosiasi: Memiliki kemampuan dalam berkomunikasi, bernegosiasi, dan membangun hubungan dengan pihak-pihak terkait, baik negara maupun organisasi internasional. Keterampilan ini sangat penting untuk mendukung upaya diplomasi Indonesia dalam menyelesaikan sengketa Laut China Selatan secara damai.
  • Penelitian dan analisis: Memiliki kemampuan dalam melakukan penelitian, mengumpulkan data, dan menganalisis informasi terkait isu-isu strategis di Laut China Selatan, seperti potensi sumber daya, aktivitas negara lain, dan dinamika regional. Hal ini dapat membantu Indonesia dalam membuat kebijakan dan strategi yang tepat.

Dengan mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut, generasi muda Indonesia dapat berkontribusi secara signifikan dalam memperkuat kapasitas negara dalam mengelola dan menyelesaikan konflik di Laut China Selatan. Selain itu, mereka juga dapat berperan dalam mempromosikan perdamaian, kerja sama regional, dan pemanfaatan sumber daya kelautan secara berkelanjutan di kawasan tersebut.

5. Mendukung Kebijakan Pemerintah

            Generasi muda perlu mendukung kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk menjaga kedaulatan dan kepentingan nasional Indonesia di Laut China Selatan, seperti diplomasi, penguatan pertahanan, dan kerja sama regional. Berikut adalah berbagai kebijakan dan langkah-langkah yang telah ditempuh Pemerintah Indonesia untuk menjaga kedaulatan dan kepentingan nasional di Laut China Selatan, antara lain:

  • Diplomasi: Indonesia aktif terlibat dalam diplomasi dengan negara-negara di kawasan Laut China Selatan, baik secara bilateral maupun multilateral. Hal ini bertujuan untuk mencari solusi damai dalam menyelesaikan sengketa wilayah dan mempromosikan kerja sama regional.
  • Penguatan pertahanan: Pemerintah meningkatkan kekuatan pertahanan di wilayah perairan Laut China Selatan, seperti penambahan alutsista, patroli laut, dan pembangunan pangkalan militer di pulau-pulau terdepan. Hal ini dilakukan untuk menegaskan kedaulatan Indonesia dan mengamankan wilayah perairan dari ancaman seperti pencurian sumber daya alam dan aktivitas ilegal lainnya.
  • Kerja sama regional: Indonesia aktif terlibat dalam forum-forum kerja sama regional seperti ASEAN dan ARF (ASEAN Regional Forum) untuk membahas isu-isu keamanan dan membangun kepercayaan antar negara di kawasan tersebut.

Untuk mendukung kebijakan pemerintah tersebut, generasi muda dapat berperan dengan cara:

  • Meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya isu Laut China Selatan bagi Indonesia melalui kegiatan edukasi, diskusi, dan kampanye publik.
  • Mempelajari dan mengembangkan keterampilan terkait, seperti hukum laut internasional, keamanan maritim, diplomasi, dan teknologi kelautan, untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengelola isu ini.
  • Berpartisipasi dalam diplomasi publik, seperti pertukaran pelajar/mahasiswa, kunjungan budaya, dan kegiatan bersama dengan pemuda dari negara-negara di kawasan Laut China Selatan untuk membangun saling pengertian dan kepercayaan.
  • Mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat pertahanan di wilayah perairan Laut China Selatan, seperti dengan mengikuti program bela negara atau bergabung dengan organisasi kepemudaan yang mendukung pembangunan kekuatan pertahanan.
  • Terlibat dalam penelitian, advokasi, atau kegiatan lain yang mendorong penyelesaian damai konflik Laut China Selatan dan mempromosikan kerja sama regional.

            Dengan keterlibatan aktif dan dukungan dari generasi muda, Indonesia akan lebih kuat dalam menjaga kedaulatan dan kepentingan nasionalnya di Laut China Selatan. Hal ini juga akan membantu menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan tersebut, serta mendorong kerja sama regional yang saling menguntungkan.

6. Menjadi Duta Perdamaian

            Sebagai generasi muda, mereka dapat menjadi duta perdamaian dengan mempromosikan penyelesaian konflik secara damai dan menghindari penggunaan kekerasan. Hal ini sejalan dengan prinsip Indonesia sebagai negara yang mencintai perdamaian. Indonesia dikenal sebagai negara yang selalu mengedepankan pendekatan diplomasi dan penyelesaian konflik secara damai dalam menangani permasalahan di kawasan regional maupun internasional. Prinsip ini tercermin dalam kebijakan luar negeri Indonesia yang berlandaskan pada filosofi "bebas aktif" dan tidak memihak pada salah satu kekuatan besar. Dalam konteks konflik Laut China Selatan, generasi muda Indonesia dapat berperan sebagai duta perdamaian dengan cara-cara sebagai berikut:

  • Mempromosikan dialog dan diplomasi sebagai jalan utama dalam menyelesaikan sengketa wilayah di Laut China Selatan. Mereka dapat menyuarakan pentingnya negosiasi dan kompromi daripada menggunakan kekerasan atau kekuatan militer.
  • Mengampanyekan prinsip-prinsip penyelesaian konflik secara damai seperti menghormati hukum internasional, menjunjung tinggi kedaulatan negara, dan menghargai kepentingan semua pihak yang terlibat.
  • Membuat dan menyebarkan konten kreatif seperti video, infografis, atau kampanye media sosial yang mempromosikan perdamaian, toleransi, dan kerja sama regional di Laut China Selatan.
  • Menjalin hubungan dan kerjasama dengan organisasi kepemudaan atau komunitas pemuda dari negara-negara yang terlibat dalam konflik Laut China Selatan. Melalui interaksi dan dialog, mereka dapat membangun saling pengertian dan kepercayaan.
  • Mengadakan program pertukaran pelajar/mahasiswa, kunjungan budaya, atau kegiatan bersama dengan pemuda dari negara-negara di kawasan tersebut untuk mempromosikan perdamaian dan dialog antar-budaya.
  • Berpartisipasi dalam simulasi perundingan atau model pertemuan internasional untuk memahami proses negosiasi dan diplomasi dalam menyelesaikan konflik Laut China Selatan secara damai.
  • Bergabung dengan organisasi non-pemerintah atau kelompok masyarakat sipil yang mendorong penyelesaian damai konflik Laut China Selatan melalui advokasi, lobi, atau aksi perdamaian.
  • Menggunakan platform media sosial atau saluran online untuk menyuarakan pentingnya penyelesaian damai konflik Laut China Selatan dan mendorong keterlibatan masyarakat dalam upaya tersebut.

Dengan menjadi duta perdamaian, generasi muda Indonesia dapat berkontribusi dalam mempromosikan penyelesaian konflik secara damai di Laut China Selatan. Hal ini sejalan dengan prinsip Indonesia sebagai negara yang mencintai perdamaian dan selalu mengutamakan diplomasi dalam menangani permasalahan internasional.

            Sebagai negara maritim yang besar, generasi muda Indonesia tidak dapat mengabaikan pentingnya menjaga kedaulatan dan integritas wilayah lautnya. Konflik Laut China Selatan merupakan ancaman nyata yang harus dihadapi dengan kebijakan dan langkah-langkah yang tegas, komprehensif, dan berkelanjutan. Dengan kerjasama antara pemerintah, militer, dan masyarakat, serta generasi muda Indonesia akan mampu mempertahankan kedaulatannya di Laut China Selatan dan menjaga stabilitas serta keamanan di kawasan yang strategis ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun