Ayah Ibu telah lama berlalu menuju sawah memulai kehidupan tani desa
Aku bergegas
Kuhempaskan tubuhku
Berlari menemu Ayah dan Ibu
Melompati irigasi desa satu persatu
Suara air mancur menyorakiku
Pemuda bangun setelah ayam menjadi dewasa
Aku menangis
Lahan dan tanah desaku semeter demi semeter dilahap rakus
Menjadi gedung tinggi yang angkuh
Petani petani desaku tak lagi mau bernyanyi menanam padi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!