Mohon tunggu...
Bentara Manusia
Bentara Manusia Mohon Tunggu... Freelancer - Tukang Kayu

Lelah, jalani saja, Tuhan tahu waktuNya, kudibawah kendaliNya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Selamat Hari Tani, Pak, Mak

24 September 2018   22:59 Diperbarui: 25 September 2018   02:55 2102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumen pribadi (Jagung)

Aku bingung mengapa sejauh ini engkau berkunjung ke Desaku

Diam diam engkau pun jatuh cinta padaku juga Desaku

Kubawa dirimu menuju area luas

Warna hijau menghiasi sepanjang matamu memandang

Udara sejuk teriknya Matahari mempermanis tingkah lakumu

Sepatah dua kata menjadi ribuan kata terlepas dari lidahmu dan lidahku

Di sini aku dilahirkan

Bersatulah dengan alam yang membesarkanku

Dirimu mengiyakan semua kata-kataku

Di pematang sawah dengan masing masing kaki kita berdiri teguh

Terenyuh bertanya kapankah mereka mulai merunduk malu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun