Mohon tunggu...
Junio Richson Sirait
Junio Richson Sirait Mohon Tunggu... Administrasi - Kapan ya Jadi Moderator 😅

Berusaha dari hari ke hari memberikan yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mempertanyakan Kredibilitas Strategi Wisata Sandiaga Uno

26 Desember 2020   23:07 Diperbarui: 26 Desember 2020   23:08 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompas.com/ Wahyu Adityo Prodjo

Sandiaga Uno adalah seorang politisi yang sekaligus merangkap pengusaha yang tidak asing lagi di Indonesia.

Ia sekarang menjadi menteri kabinet Indonesia maju yang dahulunya adalah lawan politik Jokowi saat pemilihan presiden di tahun 2019.

Banyak cara yang di setujui oleh dia untuk mengalahkan Jokowi, tetapi hasilnya menyatakan bahwa dia tetap kalah.

Dia juga sempat menolak tawaran dari sang presiden Jokowi-untuk bergabung di kabinet Indonesia maju, tetapi sekarang, dia malah menerimanya dan merasa terpanggil untuk rakyat Indonesia. ada apa ya?

Sandiaga Uno yang pernah gagal sebagai pengusaha muda, hari-hari ini menjadi soundtrack di muka umum, padahal kinerjanya di dunia pemerintahan belum memperlihatkan buah yang matang untuk dapat di nikmati oleh semua orang, namun dia sudah menjadi terkemuka, mungkin hal ini dikarenakan jabatan menteri yang ada padanya dan kekayaan yang dia punya. Karena itulah yang dimuat oleh awak media.

Sandiaga Uno yang sekarang menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada periode ini memiliki strategi yang konon kata-beberapa orang adalah strategi jitu.

Strategi ini dikatakan jitu karena mereka merasa Sandiaga Uno sudah mengerti kerja dan tidak perlu di ragukan lagi oleh karena dia seorang pengusaha yang kaya raya.

Bertolak belakang dari pandangan tersebut, seorang pengamat sosial politik yaitu, Denny Siregar, yang melalui akun Twitter mengatakan "Mas Sandi apa nggak ada konsep lain selain OKE OCE ya? Saya capek dengannya, tetapi nggak pernah lihat hasilnya," Kamis (24/12/2020).

Dua pandangan yang berbeda ini membuat beberapa orang cukup terdiam. Melihat realita kesuksesan Menteri Sandiaga, seakan-akan ada pengharapan baru dari kabinet baru yang dipilih oleh Jokowi di tahun ini, tetapi melihat jejak sang Sandiaga di pemerintahan, seakan-akan ada kabut baru yang sulit dipercaya, untuk dapat di nikmati solusinya.

Pada masa pandemi ini, untuk memajukan Indonesia dari bagian pariwisata sepertinya agak sulit di dilakukan oleh menteri kita.

Ia harus mengerti permasalahan demi permasalahan yang ada (yang bukan covid19) dan mencari solusi sebagai jalan keluarnya.

Walaupun ia sudah punya tiga strategi untuk menyelesaikan permasalahan parwisata dan mengembangkan ke level yang semestinya, tetapi semua itu tidak mungkin berjalan mulus seperti agenda yang ada.

Inovasi, yang menjadi strategi pertama dari menteri Sandiaga adalah strategi yang baik. Namun, untuk menyelesaikan permasalahan dari lima destinasi superioritas di Indonesia, Sandiaga haruslah bisa membedakan mana peluang dan mana ancaman.

Itulah sebabnya Sandiaga harus memiliki daftar kusus terhadap tahap kerja tindakan inovasi yang mau di lakukan tersebut sehingga tidak seperti OCE OKE yang di junjung tinggi waktu kampanye, membunuh diri waktu sudah berhasil dalam kampanye.

Tindakan saat ini untuk mengunjungi tempat destinasi dan berkonsultasi kepada menteri-menteri sebelumnya adalah tidak yang bijaksana, namun semuanya itu tidak dapat menemukan permasalahan yang sesungguhnya.

Menteri harus turun langsung untuk berinteraksi kepada pengunjung dan mengevaluasi perkembangan yang ada.

Setidaknya menteri harus melihat dua bagian penting yaitu Aksesibilitas dan Amenitas. Aksesibilitas berfungsi untuk mengembangkan infrastruktur yang baik seperti jalan dan akses internet di setiap pariwisata. Sedangkan Amenitas, berfungsi untuk mengembangkan sarana dan prasarana yang ada seperti air bersih, listrik, akomodasi dan lainnya.

Sedangkan strategi kedua dari bapak menteri yaitu adaptasi. Tindakan ini tidak bisa hanya menekankan kepada CHSE untuk membangkitkan sektor saja. Karena hal tersebut bisa membuat klaster baru bagi kaum-kaum korupsi.

Maka Ancillary, seharusnya berperan banyak dalam proses adaptasi sehingga kebangkitan sektor tidak tehalang oleh Ancillary yang tidak tersistem dengan baik.

Strategi terakhir dari menteri Sandiaga yaitu kolaborasi, yang di mana kerjasama antar semua pihak dapat membuka banyaknya lapangan kerja.

Strategi ini adalah baik, namun harus hati-hati karena kita tahu bahwa dengan berkolaborasi, lobster telah menjadikan orang yang kita kagumi menjadi penghianat negara ini.

Maka perlulah sistem yang transparan untuk memperlihatkan semua kinerja kepada masyarakat sehingga setiap orang yang mendapatkan kepercayaan sulit untuk korupsi karena semua rakyat Indonesia mengawasi kinerjanya.

Dengan melihat tiga strategi ini kita sulit untuk mengatakan bahwa menteri Sandiaga akan mengalami kejadian yang sama di waktu ia menjabat DKI Jakarta.

Meskipun strategi yang diberikan kurang jelas gambarannya tetapi dia akan berusaha untuk menunjukkan prestasinya.

Hal ini di karenakan adanya indikasi bahwa ia akan maju di pemilihan capres dan cawapres yang akan datang. Ia akan berkerja dengan semaksimal mungkin sampai titik darah penghabisan.

Semoga indikasi ini tidak benar. Tetapi jika benar, tidak apa-apa. Yang terpenting kerja nyata rakyat sejahtera.

Mari kita menjadi saksi nyata atas segala tindakannya mendukungnya jika jalannya bijaksana, memproteksinya jika ada jalan yang bahaya. Merdeka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun