Katanya, malam ini waktu terakhir
dari segala kekejaman zaman
masa akan berakhir begitu saja
tanpa berkata apa-apa
hanya manusia yang meramaikan
tak ada yang tahu
semua hanya ilusi, terkaan imajinasi.
Aku menepi di sudut waktu
memerhatikan kebenarannya
hanya secuil tanda kemukjizatan yang kudapat
selebihnya kehampaan dan ketiadaan
menjadi sebuah sinyal bahwa kehidupan tak lain ketiadaan.
Banyak yang memutuskan,
waktu dan masa ditutup kemudian dibuka atau sebaliknya
aku tak yakin hal itu
meski harus tunduk pada pemikiran yang sengaja dibangun atas kehampaan.
Malam akan beranjak
siang akan lahir sebagai buah sajak
waktu berputar dan menuruni lembah-lembah zaman
padahal tak seperti itu,
waktu dan masa berjalan lurus dan berirama.
Semua terbuka,
segalanya tersingkap,
hanya manusia fana yang menutup.
Aku akan selalu membukanya
tak perlu kiranya menutup ketiadaan dan kehampaan waktu.
Katanya, tahun berganti tahun
malam berganti siang
atau sebaliknya,
itu tak ada, zaman dan waktu tetap berjalan lurus dan berirama
segalanya ada dalam satu genggaman: prasangka belaka.
Yogyakarta, 31 Desember 2017
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI