Mohon tunggu...
Juna Hemadevi
Juna Hemadevi Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Seorang manusia yang masih terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mangala Sutta - Hormat, Rendah Hati, Merasa Puas, dan Mengingat Kebaikan

7 Oktober 2024   12:03 Diperbarui: 7 Oktober 2024   12:13 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ada sebuah pepatah "air susu dibalas dengan air tuban", apakah memberi teman air susu lalu dibalas memberi air tuban? Bukan itu maksudnya.

Arti yang mudah dipahami adalah kita menolong teman tapi kita malah ditendang. Atau menolong saudara sendiri tapi malah ditirikan. Ya begitulah hidup, deritanya tiada tara.

Padahal setiap kebaikan yang kita terima adalah buah karma dari perbuatan baik yaang kita lakukan di masa lampau. Lantas kalau kita sudha berbuat baik tetapi dimusuhi tandanya kita menerima buah karma buruk.

Namun, tetap saja, di kehidupan ini setiap perbuatan baik dan pertolongan orang lain harus kita ingat. Mengingat budi baik orang sama artinya dengan kita menanam kebaikan di kehidupan saat ini, maka kita akan menerima buah kebaikan di kehidupan selanjutnya. Itulah berkah utama.

Mendengarkan Dhamma pada Waktu yang Sesuai

Apa? Mendengarkan Dhamma? Oh tidak, lebih baik aku mendengarkan podcast untuk menambah wawasan demi meningkatkan cuan.

Apa? Cuan? Apakah mencapai Nibbana dapat dibayar dengan uang ya? Bukankah Nibbana dapat dicapai dengan mengikis kilesa atau kekotoran batin dalam diri? Kalau mikirnya cuan terus tanpa memikirkan kualitas spiritual diri sendiri bagaimana nih?

Oleh karena itu, kita dapat meningkatkan kualitas spiritual melalui mendengarkan Dhamma pada waktu yang sesuai. Bukahkan setiap saat kita dapat mendengarkan Dhamma?

Ya memang kita dapat mendengarkan Dhamma setiap saat. Namun, apakah elok kita mendengarkan Dhamma sambil bersemedi di kamar mandi? Atau apakah bagus dilihat apabila kita mendengarkan khotbah Bhikkhu di Vihara sambil rebahan dan bermian smartphone?

Oleh sebab itu, tentukanlah waktu yang sesuai supaya kita dapat mendengarkan Dhamma. Siapkan diri dengan baik agar dapat mendengarkan Dhamma di Vihara. Atau ketika kondisi tidak memungkinkan untuk mendengarkan khotbah Dhamma di Vihara, kita dapat mendengarkan Dhamma melalui media sosial. Asalkan sikap diperhatikan, misal dengan duduk yang baik dan jangan sambil melakukan berbagai hal. Hal ini bertujuan supaya kita fokus terhadap Dhamma yang disampaikan dan tidak membuang waktu yang kita gunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun