Mohon tunggu...
Jumarni
Jumarni Mohon Tunggu... Freelancer - Hanya Manusia Dhaif

Selesaikan Urusan Allah, Allah akan selesaikan segala urusanmu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Pendidikan Berparadigma Al Quran

15 Januari 2021   15:15 Diperbarui: 15 Januari 2021   15:22 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kesimpulan

Orang mengukur keberhasilan kehidupan dengan bermacam-macam cara sesuai dengan tradisi atau budaya masyarakatnya. Orang jawa misalnya, seseorang disebut sukses dalam hiudpnya secara gradual ketika telah bekerja, menikah, memiliki rumah, kendaraan, simbol kekuatan dan dapat menyalurkan hobi. 

Maslow, membagi kebutuhan manusia menjadi beberapa tingkat, mulai kebutuhan bersifat fisiologis, rasa aman, kebutuhan memiliki dan sosial, penghargaan, status dan aktualisasi diri. Oleh karenanya, ketaqwaan bukanlah sekadar hal materialistik semata akan tetapi aktualisasi keimanan dari ketaqwaan menjadi akhlak dan amal solih.

Sebagian orang telah mulai sadar bahwa kebahagiaan tidak cukup diraih dengan hanya berbekalkan harta atau jabatan. Sekalipun kelebihan di bidang tersebut tetap dianggap penting, tetapi bukan segalanya. Saat ini orang mulai merasakan betapa pentingnya kekayaan lain, berupa keluhuran budi pekerti dan kedalaman spiritual.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun