Mohon tunggu...
Jumarni
Jumarni Mohon Tunggu... Freelancer - Hanya Manusia Dhaif

Selesaikan Urusan Allah, Allah akan selesaikan segala urusanmu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Notulensi Diskusi Online Hari Kartini

12 Mei 2020   18:56 Diperbarui: 12 Mei 2020   18:56 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin itu sudah ada gerakan gerakan perempuan yang menginisiasi berdirinya sekolah perempuan dan sebagainya tapi karena mungkin belum ada suatu suatu peristiwa yang mengharuskan ditulisnya sejarah pada saat itu. Sehingga pra pergerakan perempuan dimulai ini dengan adanya penjajahan tersebut. Karena tadi ada penjajahan kemudian terjadi suatu kegelisahan-kegelisahan, ditambah juga ada budaya atau adat yang mungkin membatasi ruang gerak perempuan, maka terjadi suatu gerakan atau muncul tokoh-tokoh perempuan yang kemudian menjadi pendobrak atau yang memiliki pemikiran yang berbeda dengan perempuan lain pada masa itu.

Lanjut ke biografi R.A Kartini. Mungkin teman2 semua sudah tau siapa RA. Kartini, beliau adalah putri Jepara yang lahir pada tanggal 21 April 1879. R.A Kartini ini adalah putri seorang Bupati yang pada usia masih sangat muda. Karena memang adat istiadat yang membatasi ruang gerak perempuan. 

Kenapa Kartini ini menjadi salah satu tokoh perempuan yang disoroti oleh sejarah karena jika kita bicara tentang sejarah atau akan membahas seseorang atau biografi seseorang yang orang itu sudah nggak ada, maka kita harus pinter-pinter mencari sumber sejarah dan bagaimana membacanya. 

Nah untuk Kartini sendiri, di dalam buku-buku sejarah dikatakan bahwa dia seseorang yang memiliki pemikiran-pemikiran yang bisa dikatakan terbuka dari perempuan-perempuan Jawa pada masanya. Karena memang selain Katini dari kalangan priyayi yang otomatis dia punya kelebihan lain dari perempuan Jawa lainnya seperti sudah bisa membaca dan dekat dengan tulisan-tulisan. Jadi kemampuan atau cara berpikir Kartini memang memiliki kelebihan tersendiri. 

Kartini juga sering membaca surat surat kabar atau majalah majalah dari Belanda yang salah satunya adalah surat kabar de locomotif, itu surat kabar yang diprakarsai oleh Pieter R yang merupakan orang yg juga mempelopori politik etis di zaman Belanda dulu. Surat-surat kabar ini, sedikit banyaknya R.A Kartini mengalami suatu keterbukaan itu dalam cara berpikir. Jadi dia sudah mulai khawatir atau memiliki suatu perasaan " kok perempuan Jawa seperti ini?". 

Makanya di sini karena memang Kartini sering membaca buku Belanda kemudian dia juga alumni salah satu pendidikan yang kurikulumnya dibentuk oleh Belanda, maka pemikiran Kartini sedikit banyaknya ada terpengaruh dari kolonial. Kemudian setelah tulis-menulis dan lain sebagainya, bahkan analisa Kartini ini tumbuh. Dia sering melakukan surat-menyurat dengan salah satu pejabat Belanda yang menerbitkan surat-surat Kartini yaitu Abendanon

Abendanon adalah orang yang sangat berpengaruh "Bagaimana Kartini ini bisa dikenal orang?". Karena Abendanon ini adalah orang yang mengumpulkan surat-surat Kartini dan kemudian membukukannya. Jadi akhirnya setelah kematian R.A Kartini, kemudian surat-surat dikumpulkan oleh Abendanon, nama Kartini menjadi suatu gerakan baru karena surat-suratnya dipublikasikan. Tapi pemikiran pemikiran Kartini ini dikatakan oleh sejarawan sejarawan Belanda dan Abendanon sendiri bahwa memang Kartini memiliki cita-cita pembebasan perempuan, karena perempuan perempuan Jawa sendiri mengalami kungkungan. 

Jadi karena R.A Kartini dulu pintar kemudian setelah menikah dia tidak diperbolehkan lagi untuk melanjutan sekolah, bahkan dia sempat curhat ke Abendanon bahwa dia ingin seperti perempuan perempuan Eropa dan ingin melanjutkan kuliah di Eropa. Tapi karena waktu itu dia sudah dijodohkan akhirnya Kartini mengatakan ke Abendanon bahwa sepertinya "saya udah nggak akan lagi bermimpi untuk kembali sekolah karena saya sudah punya kehidupan yang lain". 

Disini Abendanon menceritakan bahwa memang Kartini merupakan salah satu perempuan yang semangatnya kuat, daya analisa bacaan-bacaan dan lain sebagainya itu terasa karena dia haus akan ilmu. Emansipasi yang ditawarkan Kartini sendiri sebetulnya banyak sekali yang mengklaim bahwa Kartini seorang feminis karena perjuangan perjuangannya yang mengangkat derajat perempuan Jawa pada saat itu sangat berpengaruh. Tapi nanti kita bisa lihat apakah benar tawaran perjuangan yang dikedepankan oleh Kartini ini sarat dengan ideologi feminis. Karena memang Abendanon dan sejarawan sejarawan Belanda lain itu mengatakan bahwa ini adalah Kartini ini adalah Indonesian feminis yang hidup pada abad 19.

Jika kita melihat basis pemikiran Kartini, jika kita ingin membandingkan, Kartini ini agak-agak nya seperti terpengaruh juga dengan pandangan Barat. Karena memang dia ini alumni sekolah barat kemudian juga sering bergaul dengan orang-orang Barat, walaupun hanya surat-menyurat dan sebagainya, itu ada sedikit pengaruh-pengaruh pembebasan barat yang kemudian menjadi pegangan RA Kartini. 

Sehingga corak perjuangan RA Kartini disebut sebagai emansipasi yang artinya itu pembebasan terhadap kungkungan. Padahal itu masih bisa kita perdebatkan, maksudnya apakah benar perempuan Jawa yang kita kenal berlaku dulu itu sebuah kungkungan yang mana perempuan yg hidup pada zaman itu harus dibebaskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun