Mohon tunggu...
Jumari Haryadi Kohar
Jumari Haryadi Kohar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, trainer, dan motivator

Jumari Haryadi alias J.Haryadi adalah seorang penulis, trainer kepenulisan, dan juga seorang motivator. Pria berdarah Kediri (Jawa Timur) dan Baturaja (Sumatera Selatan) ini memiliki hobi membaca, menulis, fotografi, dan traveling. Suami dari R.Yanty Heryanty ini memilih profesi sebagai penulis karena menulis adalah passion-nya. Bagi J.Haryadi, menulis sudah menyatu dalam jiwanya. Sehari saja tidak menulis akan membuat ia merasa ada sesuatu yang hilang. Oleh sebab itu pria berpostur tinggi 178 Cm ini akan selalu berusaha menulis setiap hari untuk memenuhi nutrisi jiwanya yang haus terhadap ilmu. Dunia menulis sudah dirintis J.Haryadi secara profesional sejak 2007. Ia sudah menulis puluhan judul buku dan ratusan artikel di berbagai media massa nasional. Selain itu, ayah empat anak ini pun sering membantu kliennya menulis buku, baik sebagai editor, co-writer, maupun sebagai ghostwriter. Jika Anda butuh jasa profesionalnya dihidang kepenulisan, bisa menghubunginya melalui HP/WA: 0852-1726-0169 No GoPay: +6285217260169

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kearifan Lokal "Situs Bumi Alit Kabuyutan" yang Penuh Filosofis

11 Agustus 2020   17:53 Diperbarui: 11 Agustus 2020   17:53 2364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prasasti Bumi Alit Kabuyutan (sumber: J.Haryadi)

Ada 17 batu kecil yang berada persisi dibawah batu utama. Menurut Wawan, jumlah batu tersebut tidak terlepas dari ajaran Islam yaitu simbol salat lima waktu sehari semalam yang terdiri dari 17 rakaat. Ini merupakan landasan hidup umat Islam. Selain itu, ada juga batu yang jumlahnya lima yang mewakili Rukun Islam dan ada batu yang tersusun berjumlah sembilan yang artinya wali songo (sembilan wali). 

Suasana di sekitar Situs Bumi Alit Kabuyutan ini sangat sejuk karena dikelilingi dengan beberapa pohon besar nan rimbun. Mungkin usia pohon-pohon tersebut sudah cukup tua karena batangnya sudah tinggi menggapai langit.  Cahaya matahari pun sukar menembus ke tanah sehingga pengunjung yang datang ke tempat ini merasa sejuk.  

Pohon-pohon besar yang rimbun mengelilingi area Situs Bumi Alit Kabuyutan (sumber: J.Haryadi)
Pohon-pohon besar yang rimbun mengelilingi area Situs Bumi Alit Kabuyutan (sumber: J.Haryadi)

Pohon-pohon yang sudah berusia tua berada di seputar area Situs Bumi Alit Kabuyutan (sumber: J.Haryadi)
Pohon-pohon yang sudah berusia tua berada di seputar area Situs Bumi Alit Kabuyutan (sumber: J.Haryadi)

Persis sejajar dengan pintu masuk area wisata religi ini terdapat sebuah bangunan lama khas Sunda yang disebut Bumi Alit Kabuyutan. Menurut Wawan, tiang bangunan Bumi Alit Kabuyutan ini berjumlah 17. Fondasi atau dasar bangunan (penduduk setempat menyebutnya "tapakan") terbuat dari pohon nangka. Pintunya diberi nama "dora" yang disusun dari pilahan 20 batang  bambu.

"Itu menggambarkan 20 sifat wajib bagi Allah, di antaranya sifat wujud, qidam, dan baqa (kekal)," ujar  ais panampih Sasaka Waruga Pusaka ini menjelaskan.

Wawancara Penulis dengan Wawan, ais panampih Sasaka Waruga Pustaka di Situs Bumi Alit Kabuyutan (sumber: Eyyo Sunaryo) 
Wawancara Penulis dengan Wawan, ais panampih Sasaka Waruga Pustaka di Situs Bumi Alit Kabuyutan (sumber: Eyyo Sunaryo) 

Wawancara Penulis dengan Wawan, ais panampih Sasaka Waruga Pustaka di Situs Bumi Alit Kabuyutan (sumber: Eyyo Sunaryo) 
Wawancara Penulis dengan Wawan, ais panampih Sasaka Waruga Pustaka di Situs Bumi Alit Kabuyutan (sumber: Eyyo Sunaryo) 

Seperti dikutip dari laman saintif.com, sifat wajib bagi Allah itu ada 20. Pertama, wujud yang artinya ada. Wujud dalam arti disini, Allah itu zat yang pasti ada. Dia berdiri sendiri, tidak diciptakan oleh siapapun dan tidak ada Tuhan selain Allah Ta'ala. Kedua, qidam artinya terdahulu. Allah adalah sang pencipta yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Sebagaimana sebagai pencipta, Allah ada lebih dahulu dari segala sesuatu yang diciptakannya. Oleh karena itu, tidak ada pendahulu atau yang mengawali selain Allah SWT.     

Ketiga, baqa' yang artinya kekal.  Allah itu Maha Kekal, tidak akan punah dan binasa atau mati. Tidak ada akhir bagi Allah SWT. Keempat Mukholafatul Lilhawaditsi (berbeda dengan makhluk ciptaannya). Allah SWT adalah yang pencipta, maka Allah sudah pasti berbeda dengan makhluk ciptaan-Nya. Tidak ada satupun yang mampu sebanding dengan-Nya dan mampu menyerupai keagungan-Nya. 

Kelima, qiyamuhu binafsihi yang artinya berdiri sendiri. Allah Ta'ala berdiri sendiri, tidak bergantung oleh siapapun dan tidak membutuhkan bantuan siapapun. Keenam, wahdaniyah (tunggal/esa). Allah Maha Esa atau tunggal. Arti esa/tunggal disini, bahwa Dialah satu-satunya Tuhan Pencipta Alam Semesta. Ketujuh, qudrat (berkuasa). Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan tidak ada yang bisa menandingi kekuasaan Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun