Ada 17 batu kecil yang berada persisi dibawah batu utama. Menurut Wawan, jumlah batu tersebut tidak terlepas dari ajaran Islam yaitu simbol salat lima waktu sehari semalam yang terdiri dari 17 rakaat. Ini merupakan landasan hidup umat Islam. Selain itu, ada juga batu yang jumlahnya lima yang mewakili Rukun Islam dan ada batu yang tersusun berjumlah sembilan yang artinya wali songo (sembilan wali).Â
Suasana di sekitar Situs Bumi Alit Kabuyutan ini sangat sejuk karena dikelilingi dengan beberapa pohon besar nan rimbun. Mungkin usia pohon-pohon tersebut sudah cukup tua karena batangnya sudah tinggi menggapai langit.  Cahaya matahari pun sukar menembus ke tanah sehingga pengunjung yang datang ke tempat ini merasa sejuk. Â
Persis sejajar dengan pintu masuk area wisata religi ini terdapat sebuah bangunan lama khas Sunda yang disebut Bumi Alit Kabuyutan. Menurut Wawan, tiang bangunan Bumi Alit Kabuyutan ini berjumlah 17. Fondasi atau dasar bangunan (penduduk setempat menyebutnya "tapakan") terbuat dari pohon nangka. Pintunya diberi nama "dora" yang disusun dari pilahan 20 batang  bambu.
"Itu menggambarkan 20 sifat wajib bagi Allah, di antaranya sifat wujud, qidam, dan baqa (kekal)," ujar  ais panampih Sasaka Waruga Pusaka ini menjelaskan.
Seperti dikutip dari laman saintif.com, sifat wajib bagi Allah itu ada 20. Pertama, wujud yang artinya ada. Wujud dalam arti disini, Allah itu zat yang pasti ada. Dia berdiri sendiri, tidak diciptakan oleh siapapun dan tidak ada Tuhan selain Allah Ta'ala. Kedua, qidam artinya terdahulu. Allah adalah sang pencipta yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Sebagaimana sebagai pencipta, Allah ada lebih dahulu dari segala sesuatu yang diciptakannya. Oleh karena itu, tidak ada pendahulu atau yang mengawali selain Allah SWT. Â Â Â
Ketiga, baqa' yang artinya kekal.  Allah itu Maha Kekal, tidak akan punah dan binasa atau mati. Tidak ada akhir bagi Allah SWT. Keempat Mukholafatul Lilhawaditsi (berbeda dengan makhluk ciptaannya). Allah SWT adalah yang pencipta, maka Allah sudah pasti berbeda dengan makhluk ciptaan-Nya. Tidak ada satupun yang mampu sebanding dengan-Nya dan mampu menyerupai keagungan-Nya.Â
Kelima, qiyamuhu binafsihi yang artinya berdiri sendiri. Allah Ta'ala berdiri sendiri, tidak bergantung oleh siapapun dan tidak membutuhkan bantuan siapapun. Keenam, wahdaniyah (tunggal/esa). Allah Maha Esa atau tunggal. Arti esa/tunggal disini, bahwa Dialah satu-satunya Tuhan Pencipta Alam Semesta. Ketujuh, qudrat (berkuasa). Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan tidak ada yang bisa menandingi kekuasaan Allah SWT.