Selain itu, Yolanda yang juga putri dari Dewi Rengganis (pemilik Sanggar Rengganis) memiliki segudang prestasi, seperti pernah beberapa kali menjuari pasanggiri di mall, sebagai juara umum pasanggiri jaipong di kampus Universitas Jenderal Akhmad Yani (Unjani) Cimahi, sebagai juara umum pasanggiri se Bandung Raya, dan sebagainya. Kini Yolanda menjadi kreografer di Sanggar Tari Rengganis.
Penari lainnya, Afika (Fika Anilda) yang baru berusia 19 tahun memiliki prestasi yang tak kalah bagusnya. Ia pernah dua tahun menjadi juara harapan di pasanggiri upacara adat se Jawa Barat. Juga pernah menjadi juara pasanggiri rampak di STKIP Siliwangi dan menjuarai FLS2N saat masih belajar di SMA.Â
Menurut Eza Tedja Ismail, pemilik Mateja Wedding Organizer, hampir semua anggota dari P3C dan PPJi Cimahi terlibat dalam acara simulasi pernikahan tersebut. Pria yang baru setahun menikah ini  berharap pihak pemerintah kelak memberikan izin penyelenggaraan acara pernikahan setelah menyaksikan pertunjukan mereka sehingga ia bersama rekan-rekannya sesama pengusaha Wedding Organizer (WO) bisa kembali menggelar acara akad dan resepsi pernikahan di gedung, baik indoor maupun outdoor.
bisnis WO bisa berjalan lancar seperti sebelumnya dan bisa menjadi mata pencaharian utama untuk menghidupi keluarga. Jika usaha berjalan, bisa juga kembali mempekerjakan kru-kru yang selama pandemi kemarin tidak ada kegiatan sama sekali," ujar Eza yang juga anggota Calagra Cimahi ini dengan serius.Â
"Untuk acara tadi sangat mengapresiasi. Dengan adanya acara simulasi tadi, bisa menjadi acuan untuk menyelenggarakan resepsi pernikahan yang saat ini masih belum diperbolehkan, bisa kembali diselenggarakan dengan protap kesehatan di masa era adaptasi kebiasaan baru, khususnya untuk Kota Cimahi. Saya berharapSeniman Ikut Berpartisipasi Meramaikan Acara Simulasi PernikahanÂ
Simulasi Protokol Kesehatan dan Keamanan Dalam Resepsi Pernikahan yang digelar oleh PPJI Cimahi dan P3C  tersebut mendapat dukungan dari Dewan Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC). Pada kesempatan tersebut DKKC mengirim utusan yaitu Apih Moel dan Abah Zatnoe dari Komunitas Lengser Ambu Cimahi (Klacima), serta empat penari yaitu Yolanda Tiara, Yulistianti Rahma, Anisa Dwi, dan Afika (Fika Anilda) dari Sanggar Rengganis.
Menurut Mulyana A. atau akrab disapa Apih Moel, kegiatan Simulasi Protokol Kesehatan dan Keamanan Dalam Resepsi Pernikahan tersebut sangat bagus bagi semua pihak, khususnya di bidang seni dan budaya. Seniman yang beralamat di RT 05/18, Cimindi/Cibeureum tersebut berharap ke depannya dibuka lagi buat acara-acara di masyarakat, baik di gedung ataupun ditempat lainnya.Â
"Kehidupan keluarga kami dari seni. Kami sangat berharap dapat kembali melakukan kegiatan seni, dan diberikan izin untuk nabeuh. Hidup kami hanya mengandalkan dari kesenian. Hanya itu yang kami harapkan dari pihak-pihak  yang terkait. Kami akan patuh menggunakan protokol kesehatan," katanya penuh harap.