Mohon tunggu...
Jumari Haryadi Kohar
Jumari Haryadi Kohar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, trainer, dan motivator

Jumari Haryadi alias J.Haryadi adalah seorang penulis, trainer kepenulisan, dan juga seorang motivator. Pria berdarah Kediri (Jawa Timur) dan Baturaja (Sumatera Selatan) ini memiliki hobi membaca, menulis, fotografi, dan traveling. Suami dari R.Yanty Heryanty ini memilih profesi sebagai penulis karena menulis adalah passion-nya. Bagi J.Haryadi, menulis sudah menyatu dalam jiwanya. Sehari saja tidak menulis akan membuat ia merasa ada sesuatu yang hilang. Oleh sebab itu pria berpostur tinggi 178 Cm ini akan selalu berusaha menulis setiap hari untuk memenuhi nutrisi jiwanya yang haus terhadap ilmu. Dunia menulis sudah dirintis J.Haryadi secara profesional sejak 2007. Ia sudah menulis puluhan judul buku dan ratusan artikel di berbagai media massa nasional. Selain itu, ayah empat anak ini pun sering membantu kliennya menulis buku, baik sebagai editor, co-writer, maupun sebagai ghostwriter. Jika Anda butuh jasa profesionalnya dihidang kepenulisan, bisa menghubunginya melalui HP/WA: 0852-1726-0169 No GoPay: +6285217260169

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Simulasi Protokol Kesehatan dan Keamanan dalam Resepsi Pernikahan di Era New Normal

30 Juli 2020   14:32 Diperbarui: 30 Juli 2020   14:31 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dewi Rengganis, pemilik Sanggar Rengganis (sumber: koleksi pribadi Dewi Rengganis)

Yolanda dan kawan-kawan sedang menari dihadapan mempelai pengantin (sumber: J.Haryadi)
Yolanda dan kawan-kawan sedang menari dihadapan mempelai pengantin (sumber: J.Haryadi)

Selain itu, Yolanda yang juga putri dari Dewi Rengganis (pemilik Sanggar Rengganis) memiliki segudang prestasi, seperti pernah beberapa kali menjuari pasanggiri di mall, sebagai juara umum pasanggiri jaipong di kampus Universitas Jenderal Akhmad Yani (Unjani) Cimahi, sebagai juara umum pasanggiri se Bandung Raya, dan sebagainya. Kini Yolanda menjadi kreografer di Sanggar Tari Rengganis.

Penari lainnya, Afika (Fika Anilda) yang baru berusia 19 tahun memiliki prestasi yang tak kalah bagusnya. Ia pernah dua tahun menjadi juara harapan di pasanggiri upacara adat se Jawa Barat. Juga pernah menjadi juara pasanggiri rampak di STKIP Siliwangi dan menjuarai FLS2N saat masih belajar di SMA. 

Simulasi foto dengan crew mapag pengantin dan keluarga pengantin (sumber: J.Haryadi)
Simulasi foto dengan crew mapag pengantin dan keluarga pengantin (sumber: J.Haryadi)

Menurut Eza Tedja Ismail, pemilik Mateja Wedding Organizer, hampir semua anggota dari P3C dan PPJi Cimahi terlibat dalam acara simulasi pernikahan tersebut. Pria yang baru setahun menikah ini  berharap pihak pemerintah kelak memberikan izin penyelenggaraan acara pernikahan setelah menyaksikan pertunjukan mereka sehingga ia bersama rekan-rekannya sesama pengusaha Wedding Organizer (WO) bisa kembali menggelar acara akad dan resepsi pernikahan di gedung, baik indoor maupun outdoor.

Eza Tedja Ismail, pemilik Mateja Wedding Organizer (sumber: dokumen pribadi Eza)
Eza Tedja Ismail, pemilik Mateja Wedding Organizer (sumber: dokumen pribadi Eza)
"Untuk acara tadi sangat mengapresiasi. Dengan adanya acara simulasi tadi, bisa menjadi acuan untuk menyelenggarakan resepsi pernikahan yang saat ini masih belum diperbolehkan, bisa kembali diselenggarakan dengan protap kesehatan di masa era adaptasi kebiasaan baru, khususnya untuk Kota Cimahi. Saya berharap bisnis WO bisa berjalan lancar seperti sebelumnya dan bisa menjadi mata pencaharian utama untuk menghidupi keluarga. Jika usaha berjalan, bisa juga kembali mempekerjakan kru-kru yang selama pandemi kemarin tidak ada kegiatan sama sekali," ujar Eza yang juga anggota Calagra Cimahi ini dengan serius. 

Seniman Ikut Berpartisipasi Meramaikan Acara Simulasi Pernikahan 

Simulasi Protokol Kesehatan dan Keamanan Dalam Resepsi Pernikahan yang digelar oleh PPJI Cimahi dan P3C  tersebut mendapat dukungan dari Dewan Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC). Pada kesempatan tersebut DKKC mengirim utusan yaitu Apih Moel dan Abah Zatnoe dari Komunitas Lengser Ambu Cimahi (Klacima), serta empat penari yaitu Yolanda Tiara, Yulistianti Rahma, Anisa Dwi, dan Afika (Fika Anilda) dari Sanggar Rengganis.

Apih Moel, seniman Lengser Ambu dari Clacima yang juga anggota Dewan Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC) - (sumber: dokumen pribadi Apih Moel)
Apih Moel, seniman Lengser Ambu dari Clacima yang juga anggota Dewan Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC) - (sumber: dokumen pribadi Apih Moel)

Menurut Mulyana A. atau akrab disapa Apih Moel, kegiatan Simulasi Protokol Kesehatan dan Keamanan Dalam Resepsi Pernikahan tersebut sangat bagus bagi semua pihak, khususnya di bidang seni dan budaya. Seniman yang beralamat di RT 05/18, Cimindi/Cibeureum tersebut berharap ke depannya dibuka lagi buat acara-acara di masyarakat, baik di gedung ataupun ditempat lainnya. 

"Kehidupan keluarga kami dari seni. Kami sangat berharap dapat kembali melakukan kegiatan seni, dan diberikan izin untuk nabeuh. Hidup kami hanya mengandalkan dari kesenian. Hanya itu yang kami harapkan dari pihak-pihak  yang terkait. Kami akan patuh menggunakan protokol kesehatan," katanya penuh harap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun