Anehnya, tidak satu pun di antaranya mereka yang benar-benar pergi ke pengadilan. Lie mengharapkan Yon Hu yang aktif menceraikannya, tetapi sebaliknya sang suami justru tidak mau melakukannya. Yon Hu masih memikirkan dampak perceraian terhadap anak-anak mereka. Di sisi lain, tingkat kesabarannya sudah semakin menipis dan benih-benih cinta yang dulu pernah dirajut mereka, kini seakan-akan tinggal serpihan-serpihan kecil yang tak berguna.
Kelakuan Lie ini telah membuat buyar konsentrasi kerja Yon Hu. Dia sama sekali tidak menyangka kalau efek dari medsos begitu dahsyat dan mampu mengoyak-ngoyak mahligai rumah tangganya. Kalau tahu dampaknya bisa seperti ini, tentu tak akan mau Yon Hu mengajari istrinya menggunakan internet. Tadinya dia hanya ingin agar Lie punya hiburan lain selain menonton televisi agar pengetahuannya bertambah dan mempunyai banyak teman di medsos.
Pria yang pernah mengenyam pendidikan pascasarjana di Jerman itu ingat saat pertama kali istrinya minta diajari cara menggunakan internet dan media sosial. Selama ini istrinya dikenal gaptek dan cuma menggunakan handphone-nya untuk menelepon saja.
"Mas, ajarin aku internet dong," pinta istrinya manja ketika itu, saat baru menerima hadiah handphone terbaru sebagai hadiah ulang tahunnya.
"Tumben nih. Biasanya mama gak mau belajar internet. Mama kan pernah bilang kalau mama malas buka internet, takut baca berita hoax dan bikin pusing," balas Yon Hu saat itu.
"Iya Mas. Itu kan dulu. Masak teman-temanku semua sudah pakai medsos, cuman aku sendiri yang belum pake. Aku mau dong sekarang diajarin," rengek Lie.
"Gak usah Ma, nanti terpengaruh dengan obrolan gak penting. Jangan-jangan cuma ngomongin orang aja. Bisa tambah dosa tuh," jelas suaminya.
"Ah Papa mah nuduh Mama yang tidak-tidak. Cuma mau pake internet aja ribet. Kan kalau Mama banyak teman, jadi gak bete di rumah. Ini hanya untuk hiburan aja kok Pa," rayu Lie sambil menyender di sisi Yon Hu.
"Ya sudah, nanti Papa ajari. Tapi janji ya, jangan sampai Mama kebablasan dan lupain tugas istri," jawab Yon Hu yang membuat Lie sumringah.
Ya, sejak itulah Lie belajar internet dan medsos. Otaknya yang encer membuat wanita itu cepat menyerap apa saja yang diajarkan suaminya. Tidak aneh kalau berbagai aplikasi yang ada di handphone-nya segera dilalapnya dalam waktu singkat.
Sayang sekali, perkenalan Lie dengan beberapa teman lelaki barunya di Facebook membuatnya terlena. Semula dia hanya iseng meladeni mereka. Semakin lama hubungannya semakin jauh. Semula hanya sekadar chating. Kemudian merambah ke hubungan yang lebih jauh, saling tukar foto, dan nomor pribadi. Semua ini dilakukan Lie tanpa sepengetahuan suaminya.