Mohon tunggu...
Jumari Haryadi Kohar
Jumari Haryadi Kohar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, trainer, dan motivator

Jumari Haryadi alias J.Haryadi adalah seorang penulis, trainer kepenulisan, dan juga seorang motivator. Pria berdarah Kediri (Jawa Timur) dan Baturaja (Sumatera Selatan) ini memiliki hobi membaca, menulis, fotografi, dan traveling. Suami dari R.Yanty Heryanty ini memilih profesi sebagai penulis karena menulis adalah passion-nya. Bagi J.Haryadi, menulis sudah menyatu dalam jiwanya. Sehari saja tidak menulis akan membuat ia merasa ada sesuatu yang hilang. Oleh sebab itu pria berpostur tinggi 178 Cm ini akan selalu berusaha menulis setiap hari untuk memenuhi nutrisi jiwanya yang haus terhadap ilmu. Dunia menulis sudah dirintis J.Haryadi secara profesional sejak 2007. Ia sudah menulis puluhan judul buku dan ratusan artikel di berbagai media massa nasional. Selain itu, ayah empat anak ini pun sering membantu kliennya menulis buku, baik sebagai editor, co-writer, maupun sebagai ghostwriter. Jika Anda butuh jasa profesionalnya dihidang kepenulisan, bisa menghubunginya melalui HP/WA: 0852-1726-0169 No GoPay: +6285217260169

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Alihkan Hobi Jadi Rezeki

5 Januari 2020   17:35 Diperbarui: 5 Januari 2020   17:37 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, hobi semacam itu tentu memerlukan biaya yang tidak murah. Demi hobi, kaum tajir rela merogoh kocek ratusan juta rupiah hingga miliaran. Bagi mereka tak jadi masalah. Toh, uang mereka berlimpah dan mampu melakukannya. Ini juga namanya menafkahi hobi.

Bagi kaum tajir, mengoleksi benda tertentu atau aktivitas tertentu yang tidak mampu dilakukan oleh kebanyakan orang merupakan sebuah prestise tersendiri. Status sosialnya naik menuju puncak. Hal ini menjadi kebanggan kaum borjuis.

Orang yang tidak mampu sebaiknya tidak ikut-ikutan memaksakan diri. Bisa pusing palak berbie kalau coba-coba melakukannya. Jangan sampai korupsi karena hobi. Alih-alih mau happy, ujung-ujungnya masuk bui. Amit-amit jabang bayi deh. 

Jadikan hobi sebagai ladang rezeki

Dulu, profesi saya sebagai konsultan di bidang teknologi informasi. Kebetulan latar belakang pendidikan saya sarjana teknik informatika. Sebelumnya saya juga pernah bekerja sebagai programer, sistem analis, guru komputer, dan dosen. Namun, semua itu saya tinggalkan setelah menekuni hobi saya menulis secara konsisten.

Awalnya saya sering menulis diktat untuk bahan ajar di tempat saya mengajar. Saya melakukannya dengan senang hati tanpa meminta royalti dari lembaga pendidikan tempat saya mengajar. Diktat saya bisa dipakai di lembaga tersebut saja saya sudah senang. 

Sampai suatu hari saya bertemu dengan seorang sahabat batu yang hobi menulis. Rekan saya tersebut menjelaskan kepada saya bahwa menulis pun bisa mendatangkan rezeki alias berpeluang mendapatkan income. Tentu saja hal ini membuat saya tertarik.

Sahabat saya mengajak saya menulis buku berdua dengannya. Dia banyak mengajari saya tentang dunia penerbitan yang masih awam bagi saya. Berbagai trik membuat naskah seperti bagaimana cara mencari topik dan judul yang menarik, cara membuat outline, teknik menulis cepat, mendesain cover buku, dan cara menghibungi penerbit.

Berkat trik yang diberikannya, Alhamdulillah buku pertama saya dengannya langsung terbit dan beredar di jaringan Toko Buku Gramedia. Oh, betapa senangnya saya saat itu. Tentu saja saya mendapat royalti dari hasil penjualannya. Meskipun penghasilan dari royalti belum besar, tapi membuat saya termotivasi untuk terus menulis.

Sambil menulis buku selanjutnya, saya mendirikan komunitas menulis. Saya juga terus mengasah kemampuan menulis saya dengan mempelajari secara otodidak berbagai jenis tulisan, seperti menulis berita, opini, feature, dan cerpen. Tulisan tersebut awalnya cuma saya tampilkan di blog pribadi (gratisan). 

Saya pun terus mengembangkan komunitas yang saya dirikan sambil berbagi ilmu menulis kepada penulis pemula secara gratis. Tentu saja ilmu saya pun saat itu masih dangkal, jauh dari sempurna. Selain berbagi ilmu, niat saya juga sambil mengasah kemampuan saya menulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun