Selain itu, pasangan suami istri itu harus berjiwa besar dan mau mengakui kesalahannya. Tidak perlu malu untuk meminta maaf kepada pasangannya ketika sadar bahwa salah satu dari mereka telah melakukan kesalahan. Justru permintaan maaf yang tulus bisa menyembuhkan hati yang terluka akibat perselisihan.
Tips berikutnya yang diberikan Elin adalah saling memberi perhatian kepada pasangan, misalnya memberikan kado kejutan di hari ulang tahun pasangannya. Selain itu keduanya harus bisa saling percaya dan tidak mudah cemburu buta.
Karir Sebagai PNS
Elin Suharliah diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada 1977, setelah sebelumnya mengenyam pendidikan di APDN Bandung. Karirnya dimulai dari bawah, yaitu bekerja sebagai karyawan staf Kantor Bangdes Pemerintah Kotamadya Bandung. Setelah itu beliau mendapatkan jabatan pertamanya sebagai Kepala Sub Bagian Tata Usaha di kantor tersebut.
Kemudian Elin dipindahkan ke Lembang untuk mengisi jabatan sebagai Kepala Seksi (Kasi) Pemerintahan di Kantor Pembantu Bupati Wilayah Lembang, Kabupaten Bandung. Dari sini beliau dimutasi lagi ke Soreang untuk menjabat sebagai Kepala Sub Bagian Tata Usaha di Kantor Pembantu Bupati Wilayah Soreang, Kabupaten Bandung.
Berkat kerja kerasnya, karir Elin kian melejit. Beliau kemudian dipercaya menjadi camat di Kecamatan Ketapang, Kabupaten Bandung. Setelah sukses menjadi camat, karirnya dilanjutkan ke Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bandung dengan menjabat sebagai Kepala Bagian Organisasi.
Selanjutnya wanita yang mempunyai motto hidup “tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah” ini dipercaya menjadi Kepala Kantor Pendidikan dan Latihan (Diklat) Kabupaten Bandung. Sebelum pensiun, beliau sempat menjabat sebagai Kepala Kantor Arsip Daerah Kabupaten Bandung.
Riwayat Pendidikan Formal
Elin Suharliah dilahirkan di Bandung pada 2 November 1952. Beliau adalah putri pasangan Amay Kaman dan Suhara Hendra. Kedua orangtua beliau kini sudah almarhum. Ayahnya pernah bekerja sebagai PNS di Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang. Karir ayahnya berjalan dengan mulus dan terbilang sukses. Beberapa jabatan penting pernah diraih ayahnya, di antaranya pernah beberapa kali menjabat sebagai camat. Juga pernah menjabat sebagai wedana selama dua kali dan terakhir menjadi Asisten Sekda Bidang Pemerintahan di Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang.
Pendidikan formal Elin sejak SD sampai tingkat SMA dihabiskannya di Sumedang. Beliau menyelesaikan pendidikan SD di Sumedang pada 1966. Kemudian lulus SMP di Sumedang pada 1969 dan lulus SMA pada 1971, juga di Sumedang.
Selesai pendidikan dasar dan menengah, lalu Elin meneruskan pendidikan tingginya di Kota Bandung. Beliau masuk APDN Bandung dan selesai pada 1976 dengan menyandang gelar sarjana muda. Pendidikan sarjananya ditempuh di STIA Angkasa Bandung dan lulus 1988. Terakhir beliau melanjutkan pendidikan pasca sarjananya di Univeritas Garut (UNIGA) dan lulus pada 2000.