Pembangunan bidang pertanian di Kabupaten Tulang Bawang diarahkan pada peningkatan dan pengembangan produksi dan produktifitas pertanian, sistem agribisnis dan ketahanan pangan. Salah satu contoh konsep yang sudah diterapkan adalah pengembangan tanaman buah spesifik lokasi “One Village One Product” yaitu pengembangan bibit tanaman cabe, tanaman toga, dan buah naga.
Selama 3 tahun pemerintahan handoyo, telah terjadi peningkatan produksi dan produktifitas perkebunan, serta pembangunan dan rehabilitasi hutan dan lahan. Langkah ini dilakukan melalui penyediaan berbagai bibit tanaman unggulan, seperti kelapa sawit (3.000 batang), karet (224.000 batang), kelapa kopyor (1000 batang), akasia mangium (23.000 batang), Gaharu (102.000 batang), mangrove (250.000 batang), dan bibit penghijauan lingkungan sebanyak 21.380 batang.
Dalam bidang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan, pemerintah daerah Kabupaten Tulag Bawang telah melaksanakan beberapa kegiatan, seperti Musrenbangluh tingkat kecamatan, pelatihan agribisnis dan kewirausahaan Gapoktan, lomba penyuluh dan petani berprestasi, pemberdayaan petani melalui demplot yang bertujuan agar petani mengetahui dan mampu menerapkan inovasi teknologi sesuai anjuran.
Selain itu juga dilaksanakan program pelatihan petani dan pelaku agribisnis yang meliputi pelatihan peningkatan kapasitas penyuluh swadaya yang bertujuan meningkatkan peranan penyuluh swadaya dalam penyelenggaraan penyuluhan dan fasilitasi pelaku utama serta meningkatkan motivasi penyuluh swadaya untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja.
6. Lingkungan Hidup
Pelaksanaan pembangunan yang berwawasan lingkungan berarti proses kegiatan pemanfaatan potensi dilakukan dengan memperhatikan aspek pemeliharaan, pelestarian lingkungan hidup dan keseimbangan ekosistem.
Pemerintahan Handoyo sudah melakukan langkah-langkah, diantaranya adalah pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, pengadaan sarana dan prasarana pendukung penilaian kota sehat Adipura, dan peningkatan edukasi dan sosialisasi adiwiyata di sekolah.
Selain itu juga dilakukan pembinaan dan pemantauan kualitas lingkungan dengan melakukan sosialisasi peraturan izin lingkungan, penanaman pohon penghijauan lingkungan, rehabilitasi mangrove dan penanaman bibit mangrove sebanyak 250.000 batang dalam rangka rehabilitasi green belt.
Langkah lainnya adalah mengadakan sarana dan prasarana fisik alat pengelolaan lingkungan hidup, pembinaan dan pengelolaan laboratorium lingkungan BPLHD, pelaksanaan pengelolaan dan pemanfaatan sampah, serta melakukan pengawasan dan pengendalian pencemaran lingkungan.
7. Industri, Ekonomi Kerakyatan dan Pengembangan Dunia Usaha
Pengembangan produk kerajinan tangan khas Tulang Bawang (Maduaro) melalui upaya pensertifikasian, peningkatan kapasitas koperasi dan usaha kecil menengah, monitoring dan promosi produk koperasi, memfasilitasi kunjungan investor dari Belanda dan Korea, dan pembentukan kawasan pengembangan ekonomi masyarakat berbasis agribisnis dan agroindustri melalui pengembangan sarana dan prasarana di kawasan strategis cepat tumbuh, KTM Rawa Pitu.