2.  Pembangunan Infrastruktur
Pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur yang memadai sangat diperlukan untuk mendukung pembangunan di segala bidang, baik secara kualitas maupun kuantitasnya. Pembangunan infrastruktur ini memerlukan peran semua pihak, termasuk pengusaha, bukan hanya tugas pemerintah semata.
GSMK merupakan salah satu Program andalan Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang saat ini dan direncanakan akan berjalan selama 5 tahun (2013-2017). GSMK lahir atas prakarsa Bupati Tulang Bawang Ir. Hanan A. Rozak, M.S., dan Wakil Bupati Tulang Bawang Heri Wardoyo, S.H., yang telah memiliki dasar hukum berupa Peraturan Bupati Tulang Bawang Nomor 04 Tahun 2015. Fokus utama kegiatan GSMK adalah pembangunan sarana dan prasarana kampung/kelurahan yang sangat dibutuhkan dan bermanfaat bagi masyarakat.
Guna menyukseskan program GSMK ini, Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang mengalokasikan dana yang cukup besar. Bantuan yang disalurkan ke kampung/kelurahan selama 3 tahun ini mencapai ± 93,6 Milyar, rata - rata setiap kampung/kelurahan diberikan dana stimulan tetap sebesar ± 200 juta dan mulai tahun 2014 ditambah reward 100 juta yang diberikan bagi 3 kampung berprestasi di setiap Kecamatan dengan total dana yang disalurkan mencapai 1,5 milyar.
3.  Pendidikan
Pembangunan pada sektor pendidikan diarahkan pada peningkatan kualitas SDM dan mutu pendidikan, yaitu mulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan diantaranya adalah berupa bantuan perlengkapan sekolah siswa SD, SMP dan SMA/SMK se-Kabupaten Tulang Bawang untuk ± 51.765 siswa baru yang kurang mampu.Â
Pemerintah juga sudah memberikan bantuan beasiswa kepada 439 mahasiswa asal Kabupaten Tulang Bawang di berbagai perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta dengan kriteria: mahasiswa berprestasi akademik, mahasiswa berprestasi non akademik dan mahasiswa dari keluarga tidak mampu.
4.  Kesehatan
Secara umum sarana kesehatan Kabupaten Tulang Bawang saat ini telah memiliki 18 Puskesmas yang terdiri dari 6 unit puskesmas rawat inap dan 13 unit puskesmas non rawat inap, 45 Puskesmas Pembantu, 17 Puskesmas Keliling, 289 Posyandu, 131 poskesdes, 29 klinik/praktek dokter, 1 RSUD dan 2 RS Swasta. Kemajuan di bidang kesehatan dapat dilihat dari beberapa point diantaranya angka kematian bayi 4,26 per 1000 kelahiran hidup, angka ini menurun dibanding tahun 2013 yang mencapai 8,3 per 1000 kelahiran hidup.Â
Angka kematian ibu melahirkan 110 per 100.000 kelahiran hidup, angka ini menurun bila dibandingkan tahun 2013 200 per 100.000 kelahiran hidup, selain itu kemajuan pada bidang kesehatan ditunjukkan pula oleh capaian cakupan pelayanan kesehatan seperti cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan yang mencapai 99 persen, cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) yang mencapai 98,67 persen, cakupan jumlah komplikasi kebidanan yang mendapat penanganan adalah sebesar 100 persen, cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA mencapai 88 persen dan cakupan kunjungan bayi memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar mencapai 90 persen.
5.  Pertanian dan Tanaman Pangan