[caption caption="Ilustrasi gambar : J.Haryadi"][/caption]
Oleh :Â J. Haryadi
Aktivitas menulis sebenarnya sudah menjadi kebiasaan sehari-hari, terutama sejak booming penggunaan handphone dan gadget melanda Indonesia. Apalagi dengan maraknya penggunaan sosial media seperti facebook dan Twitter yang diikuti berbagai media sosial lainnya, kegemaran menulis seolah-olah sudah menjadi kebutuhan masyarakat. Sehari saja tidak menulis, rasanya ada sesuatu yang kurang dalam hidup ini.
Sayangnya kebiasaan menulis yang sedang melanda berbagai lapisan masyarakat ini masih sebatas menulis sms, bbm, atau menulis status di Facebook atau Twitter. Belum banyak orang yang mengembangkan tulisannya, minimal dalam bentuk artikel. Padahal, minat baca dan masyarakat di media sosial sudah semakin meningkat.
Saat ini pengguna telepon seluler (ponsel) di Indonesia sudah mencapai 270 ribu orang (sumber : Menkominfo). Sementara itu, menurut data yang dilansir dari  Webershandwick, sebuah perusahaan public relations dan pemberi layanan jasa komunikasi, terdapat sekitar 65 juta pengguna Facebook (FB) di Indonesia dan sebanyak 33 juta pengguna aktif per harinya. Bahkan Indonesia termasuk pemakai media sosial FB nomor 4 di dunia, setelah USA, Brazil dan India.
Sedangkan pemakai Twitter di Indonesisa berdasarkan data PT Bakrie Telecom berjumlah 19,5 juta orang. Indonesia menempati peringkat 5 pengguna Twitter terbesar di dunia. Posisi Indonesia hanya kalah dari USA, Brazil, Jepang dan Inggris
Selain itu,  jejaring sosial lain yang dikenal di Indonesia adalah  Path dengan jumlah pengguna 700.000 di Indonesia. Line sebesar 10 juta pengguna, Google+ 3,4 juta pengguna dan Linkedlin 1 juta pengguna (sumber : Kominfo).
Menyimak data diatas sangat jelas sekali betapa aktivitas online di dunia maya sudah menjadi kebiasaan sehari-hari masyarakat Indonesia dan hal ini tentu sangat berperan penting bagi penyebaran informasi. Oleh sebab itu sudah selayaknya kalau kemajuan dibidang teknologi informasi juga sebaiknya diiringi dengan kemauan oleh penggunanya untuk memanfaatkan sebaik-baiknya demi kemajuan bangsanya. Salah satu cara membangun bangsa yaitu dengan membuat karya tulis yang bermutu dan bermanfaat.
Tujuan Menulis
Ada sebagian orang yang menganggap pekerjaan menulis itu berat dan membosankan. Pendapat itu tentu bukan tanpa alasan. Mereka umumnya bingung harus menulis apa dan untuk apa tulisan yang akan dibuatnya.
Jika orang menulis tanpa tujuan, tentu saja hasilnya akan sulit dan dijamin hambar dan tidak bernilai. Menulis harus mempunyai tujuan yang jelas, ibarat kita bicara, maka jangan bicara asal bicara melainkan bicara yang ada manfaatnya. Menulis pun seperti itu. Menulis harus mempunyai tujuan yang jelas dan mempunyai perencanaan yang jelas pula.