Mau melihat faktanya? Cukup mudah ! Misalnya masih banyak orang yang belum terbebas dari kemiskinan dan sulit sekali mencari pekerjaan. Lapangan kerja terbatas dan masyarakat miskin harus berjuang sendiri dan hidupnya belum ditanggung oleh negara sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Fakta lainnya, masih banyak masyarakat yang sakit dan tidak mampu membiayai pengobatannya. Masih banyak masyarakat yang belum mengenyam pendidikan akibat terhimpit ekonomi. Sementara itu di sisi lainnya masih banyak petinggi negara yang melakukan korupsi dan menghabiskan uang negara untuk kepentingan pribadinya.
Kita juga sering melihat prilaku tidak adil yang dilakukan aparat penegak hukum terhadap masyarakat kecil. Orang yang mencuri karena lapar harus masuk penjara, sementara koruptor dihukum ringan, bahkan tidak sedikit yang terbesa dari jerat hukum karena mampu membayar pengacara mahal yang bisa memplintir hukum.
Kasus penyerobotan tanah, penggusuran, perampasan hak atas harta benda dan penghilangan nyawa di berbagai daerah masih sering terjadi. Masih banyak juga petani yang mengeluh tidak berdaya akibat mahalnya harga pupuk yang mainkan oleh para spekulan. Ada juga pedagang kecil dan petani penggarap yang terjebak oleh ulah rentenir demi membiayai kehidupan mereka sehari-hari. Belum lagi banyaknya begal dimana-mana sehingga keamanan tidak terjamin dan masyarakat selalu merasa was-was jika bepergian.
Meskipun kondisi negara kita belum sepenuhnya merdeka, tetapi tidak ada salahnya kita tetap optimis dalam mengarungi kehidupan. Juga tidak ada salahnya kita merayakan hari kemerdekaan dengan berbagai lomba dan hiburan yang menarik. Setidaknya kegiatan ini bisa melupakan sejenak kepenatan kita dalam menjalani kehidupan yang ternyata tidak mudah ini.
Mengapa setiap kali merayakan kemerdekaannya, bangsa kita selalu memeriahkannya dengan berbagai perlombaan? Perlu anda ketahui bahwa sejarah adanya lomba 17 Agustusan menurut sejarawan dan budayawan J.J. Rizal, muncul pada era tahun 1950-an.
“Masyarakat sendiri yang memunculkan lomba-lomba itu sejak perayaan HUT Kemerdekaan RI yang ke-5. Sebelumnya tidak ada lomba,” ujar Rizal, seperti dilansir dari Suaracom, Senin (10/8/2015).
Rizal mengatakan bahwa masyarakat pada saat itu begitu antusias ingin memeriahkan perayaan HUT Kemerdekaan RI dengan cara yang menyenangkan. Bahkan presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno, adalah salah seorang yang paling bersemangat dengan adanya lomba 17 Agustusan. Sejak saat itu tradisi ini terus berjalan dan meluas ke seluruh tanah air sampai sekarang.
Menurut Rizal, inti dari perlombaan yang dilakukan saat lomba 17 Agustus adalah menggambarkan semangat orang Indonesia yang dulu ingin segera mengakhiri penjajahan Belanda di Indonesia. Semangat juang itulah yang terus dipertahankan sampai sekarang.
***