Mohon tunggu...
Jumardin Muchtar
Jumardin Muchtar Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti / Dosen di Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris, Samarinda

Info contact instagram @jumardinmuchtar

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Retorika Dakwah

7 April 2022   13:20 Diperbarui: 7 April 2022   13:25 2640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika audiens kita tidak memiliki latar belakang pendidikan, maka gunakanlah bahasa yang ringan agar mudah dipahami oleh mereka dan lakukanlah bagaimana perhatian mereka bisa tertarik kepada kita sebagai seorang dai agar bisa memberikan kesan yang menyenangkan. 

Banyak muballigh berdakwah kepada masyarakat tapi mereka asal menyampaikan saja, tidak memerhatikan audiens asal pesan itu tersampaikan. Ada juga dai memberikan jokes yang berlebihan asal perhatian masyarakat bisa teralihkan seolah-olah dijadikan panggung stand up comedy. 

Maka contoh diatas memilki retorika yang sangat rendah mengapa? karena ia tidak memerhatikan tujuan dan manfaat yang bisa dipetik agar audiens mudah mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.  Memang jokes itu bisa digunakan tapi jangan lupa inti dan tujuan kita dalam berdakwah agar audiens bisa mengenal islam dengan mudah.

Baca juga artikel sebelumnya: Semiotika Ramadhan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun