Jika audiens kita tidak memiliki latar belakang pendidikan, maka gunakanlah bahasa yang ringan agar mudah dipahami oleh mereka dan lakukanlah bagaimana perhatian mereka bisa tertarik kepada kita sebagai seorang dai agar bisa memberikan kesan yang menyenangkan.Â
Banyak muballigh berdakwah kepada masyarakat tapi mereka asal menyampaikan saja, tidak memerhatikan audiens asal pesan itu tersampaikan. Ada juga dai memberikan jokes yang berlebihan asal perhatian masyarakat bisa teralihkan seolah-olah dijadikan panggung stand up comedy.Â
Maka contoh diatas memilki retorika yang sangat rendah mengapa? karena ia tidak memerhatikan tujuan dan manfaat yang bisa dipetik agar audiens mudah mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Â Memang jokes itu bisa digunakan tapi jangan lupa inti dan tujuan kita dalam berdakwah agar audiens bisa mengenal islam dengan mudah.
Baca juga artikel sebelumnya: Semiotika Ramadhan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI