yang membaca buku? Jawabannya juga tidak ada. Wah, gawat, ungkap Pak Tabrani Yunis. Ini
berbahaya, kalau mahasiswa tidak membaca. Mau jadi sarjana apa nanti?
Pertanyaan terakhir itu sangat menohok rasanya. Itu memang harus dipertanyakan. Kita tahu
bahwa mahasiswa adalah pelajar tertinggi dari pelajar lain. Mahasiswa sejatinya memiliki ilmu
yang lebih banyak dari pada pelajar lain. Karena mahasiswa diajarkan untuk selalu mengkritisi
setiap permasalahan dan juga solusi dari permasalahan tersebut. Tetapi pada beberapa tahun
belakangan ini, minat mahasiswa untuk membaca semakin berkurang, sehingga produksi untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan sangatlah sedikit. Apa sih yang membuat hal itu bisa terjadi?
Kenapa Mahasiswa yang dulunya ditakuti oleh rezim-rezim pemerintahan, sekarang malah
mahasiswa yang takut kepada rezim pemerintah?
Padahal, senjata yang ampuh bagi mahasiswa untuk menyerang dan mengkritisi pemerintahan