Mohon tunggu...
Jumah
Jumah Mohon Tunggu... Ilustrator - Illustrator

Sedang kuliah di universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, prodi geografi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis Uji Kelayakan Fasilitas Pendidikan Kecamatan Kelua Kabupaten Tabalong Tahun 2023

23 Desember 2024   08:05 Diperbarui: 23 Desember 2024   08:05 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kecamatan Kelua merupakan salah satu wilayah administratif yang berada di Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan. Sebagai kecamatan yang terus berkembang, kebutuhan akan sarana dan prasarana pendidikan menjadi isu yang penting untuk dikaji. Pendidikan adalah hak dasar yang harus dipenuhi oleh pemerintah, karena pendidikan yang baik akan menciptakan generasi yang unggul dan berdaya saing tinggi. Sarana pendidikan yang memadai juga berkontribusi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di suatu wilayah, termasuk di Kecamatan Kelua. Oleh karena itu, analisis terhadap pemenuhan sarana pendidikan di kecamatan ini menjadi krusial untuk memastikan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara optimal.

Secara geografis, Kecamatan Kelua terletak di bagian selatan Kabupaten Tabalong dan berbatasan langsung dengan Kecamatan Tanta di sebelah utara serta Kecamatan Pugaan di sebelah barat. Luas wilayah Kecamatan Kelua mencapai sekitar 125 km, dengan topografi yang relatif datar di sebagian besar wilayahnya, sehingga mendukung pengembangan infrastruktur pendidikan. Letak geografis yang strategis ini memungkinkan Kelua menjadi pusat pelayanan pendidikan bagi wilayah sekitarnya, terutama bagi masyarakat pedesaan yang membutuhkan akses terhadap fasilitas pendidikan.

Jumlah penduduk Kecamatan Kelua berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tabalong mencapai sekitar 23.000 jiwa. Sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian, namun seiring dengan perkembangan wilayah, jumlah penduduk yang bekerja di sektor jasa dan perdagangan juga meningkat. Dengan jumlah penduduk yang cukup besar, kebutuhan terhadap layanan pendidikan, terutama di jenjang pendidikan dasar dan menengah, semakin mendesak. Ketersediaan sarana pendidikan yang memadai menjadi salah satu faktor penting dalam memenuhi kebutuhan pendidikan bagi seluruh penduduk Kelua, terutama bagi generasi muda yang sedang menempuh pendidikan formal.

Pendidikan di Kecamatan Kelua masih menghadapi beberapa tantangan, di antaranya adalah distribusi sekolah yang belum merata di setiap desa. Beberapa desa masih memiliki akses yang terbatas terhadap sekolah, terutama di jenjang pendidikan menengah. Kondisi ini menyebabkan anak-anak di desa-desa tertentu harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Selain itu, kualitas sarana pendidikan seperti gedung sekolah, ruang kelas, dan fasilitas pendukung lainnya juga perlu ditingkatkan untuk menjamin proses belajar mengajar yang efektif.

Kebutuhan pendidikan di Kecamatan Kelua mencakup berbagai aspek, mulai dari jumlah sekolah, kualitas guru, hingga fasilitas penunjang lainnya seperti perpustakaan, laboratorium, dan akses internet. Berdasarkan standar nasional pendidikan, idealnya setiap kecamatan harus memiliki jumlah sekolah yang sesuai dengan jumlah penduduk usia sekolah, namun di Kelua, ketersediaan sekolah belum sepenuhnya seimbang dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis seberapa jauh pemenuhan sarana pendidikan di Kecamatan Kelua dan apa saja yang perlu diperbaiki agar kualitas pendidikan di wilayah ini dapat meningkat.

Selain dari jumlah sekolah, kualitas pendidikan di Kecamatan Kelua juga menjadi perhatian utama. Banyak sekolah yang masih kekurangan tenaga pengajar yang berkualitas dan sarana pendidikan yang memadai. Hal ini berdampak pada kualitas pembelajaran yang diterima oleh siswa. Fasilitas sekolah yang kurang memadai seperti kekurangan ruang kelas dan minimnya alat peraga pendidikan menjadi tantangan tersendiri dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di wilayah ini.

Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, sarana pendidikan yang memadai memiliki peran strategis dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kecamatan Kelua. Pendidikan yang berkualitas tidak hanya berpengaruh pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan individu, tetapi juga berdampak langsung pada pembangunan ekonomi dan sosial masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah daerah perlu memberikan perhatian lebih terhadap peningkatan sarana dan prasarana pendidikan di kecamatan ini.

Metode yang digunakan dalam proses perhitungan dalm anaisis pemenuhuan fasilitas pendidikan di Kecamatan Kelua merupakan  metode proyeksi eksponensial. Metode ini digunakan untuk menentukan perhitungan dalam proyeksi pertumbuhan penduduk dan menentukan kebutuhan fasilitas pendidikan di masa yang akan datang berdasarkan data penduduk yang diperoleh di website BPS. Perhitungan yang dilakukan melalui proses perhitungan dengan beberapa rumus di bawah ini:

Pt=P0(1+r)t

Keterangan:

  • Pt: Jumlah Penduduk yang diproyeksikan
  • P0: Jumlah penduduk saat ini
  • r: laju pertumbuhan penduduk tahunan
  • t: jumlah tahun antara data awal dan proyeksi

Menghitung jumlah kebutuhan fasilitas:

Jumlah Penduduk Pendukung (Jiwa) / Jumlah penduduk (Jiwa)

Menghitung pemenuhan fasilitas:

Jumlah eksisting -- kebutuhan

 

Langkah dalam proses analisis pemenuhan fasilitas pendidikan di Kecamatan Kelua  mengikuti proses yang terstruktur dan berdasarkan data.

  • Data kependudukan
  • Langkah awal yang harus dilakukan adalah mencari data kependudukan melalui Badan Pusat Statistik (BPS) dan Weebsite GIS Dukcapil Kementerian Dalam Negri. Data yang dibutuhkan dan yang diperoleh adalah data jumlah penduduk Kecamatan Kelua, Serta proyeksi pertumbuhan penduduk tahun 2033 dan 2043 yang diperoleh melalui perhitungan dari tingkat pertumbuhan penduduk yang ada. Data yang digunakan seperti total julah penduduk, kelompok uur, dan tingkat pertumbuhan penduduk di setiap desa.
  • Pengumpulan Data Fasilitas Pendidikan
  • Setelah mendapatkan data kependudukan, selanjutnya adaalah pengumpulan data mengenai fasilitas pendidikan yang tersedia di Kecamatan Kelua. Data mencakup jumlah dan jenis fasilitas pendidikan yang ada di masing-masing kelurahan di Kecamatan Kelua, seperti TK, SD, SMP dan SMA. Selanjutnya yang tak kalah penting juga yakni kondisi fasilitas yang adan dan jumlah unit sekolah yang masih diperlukan berdasarkan jumlah penduduk pendukung.

Tabel Kriteria Penentuan Baku Fasilitas Pelayanan Lingkungan Permukiman

Fasilitas

Data

Ketentuan Minimum Penduduk Yang dilayani (Jiwa)

Keterangan

Pendidikan

Jumlah dan Jenis Fasilitas Pendidikan

-     TK : 700

-     SD : 6.400

-     SMP : 12.000

-     SMA : 28.000

Fasilitas     pelayanan lingkungan permukiman

Kesehatan

Jumlah dan Jenis Fasilitas Kesehatan

Balai pengobatan : 3.000

-     Pustu : 6.000

Rs Bersalin : 10.000

Puskesmas : 30.000

-     RS : 240.000

-     Apotik : 10.000

Dokter : 5000

Fasilitas     pelayanan lingkungan permukiman

Ekonomi

Jumlah dan Jenis Fasilitas Kesehatan

Warung, kios : 250

Pertokosn : 2.500

Pusat perbelanjaan : 30.000

Pusat niaga : 120.000

-     Pasar : 30.000

Koperasi : 5000 petani

Saprotan : 2500 petani

Bank,    pusat    industry    : 120.000

Shopping center : 480.000

Fasilitas     pelayanan lingkungan permukiman

Sumber: Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota (PU)


  • Menentukan Kebutuhan Fasilitas Pendidikan
  • Langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan kebutuhan fasilitas pendidikan di masa mendatang berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Perhitungan dalam penentuan Kebutuhan fasilitas pendidikan yakni menggunakan meetode proyeksi eksponensial di setiap desa pada tahun 2033 dan 2043. Perhitungan ini juga sekaligus menentukan jumlah unit sekolah yang diperlukan untuk memenuhi  penentuan kecekupan ataupun sebaliknya disetiap kelurahan yang ada di Kecamatan  Kelua.
  • Analisis Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Pendidikan
  • Dalam tahap ini, hasil perhitungan proyeksi kebutuhan fasilitas pendidikan di masa mendatang dianalisis secara seksama. Analisis yang dilakukan berupa membandingkan ketersediaan fasilitas pendidikan saat ini dengan kebutuhan fasilitas yang diproyeksikan. Setiap desa yang ada di kecamatan Kelua akan dianalisis terkait ketersediaan dan proyeksi fasilitas pendidikan mualai dari TK, SD, SMP, sampai SMA
  • Penyususnan Tabel Hasil Perhitungan
  • Hasil perhitungan dan analisis kemudian disusun dalam bentuk tabel yang didalamnya memuat informasi lengkap mengenai jumlah fasilitas penduduk, jumlah penduduk pendukung, dan kebutuhan fasilitas pendidikan tambahan berdasarkan jumlah penduduk yang diproyeksikan sebelumnya pada setiap kelurahan di Kecamatan Kelua.
  • Visualisasi Data dalam Bentuk Peta

Langkah yang terakhir adalah menyusun dan membuat peta pemenuhan fasilitas pendidikan di Kecamatan Kelua. Peta tersebut akan memuat informasi terkait distribusi fasilitas pendidikan serta untuk mengetahui wilayah yang mengalami kekurangan fasilitas pendidikan.

Pada tahun 2023, sebagian besar kelurahan di Kecamatan Kelua menunjukkan bahwa fasilitas TK belum terpenuhi secara maksimal. Seluruh kelurahan mengalami kekurangan fasilitas TK, dengan status "Tidak Terpenuhi." Namun, untuk jenjang SD, seluruh kelurahan sudah mampu memenuhi kebutuhan fasilitas pendidikan ini, dengan status "Terpenuhi." Sementara itu, jenjang SMP menunjukkan variasi; beberapa kelurahan seperti Pudak Setegal, Paliat, Karangan Putih, dan Ampukung memiliki fasilitas yang terpenuhi, sementara kelurahan lainnya masih belum mampu memenuhi kebutuhan ini. Fasilitas SMA cenderung belum terpenuhi, hanya beberapa kelurahan yang mampu menyediakan fasilitas SMA, seperti Pudak Setegal, Paliat, dan Karangan Putih.

Selain itu, meskipun beberapa kelurahan sudah mampu memenuhi kebutuhan fasilitas SMP, kesenjangan antara kelurahan yang terpenuhi dan tidak terpenuhi masih perlu diatasi. Upaya strategis seperti redistribusi sumber daya pendidikan atau pengalokasian anggaran yang lebih proporsional mungkin dapat membantu meningkatkan pemenuhan fasilitas di seluruh kelurahan.

Secara keseluruhan, hasil proyeksi ini memberikan gambaran yang jelas tentang kebutuhan pendidikan di masa depan, sekaligus menjadi dasar bagi pemerintah untuk merencanakan pembangunan fasilitas pendidikan yang lebih merata dan berkelanjutan di Kecamatan Kelua Kabupaten Tabalong.

Tabel 1. Keterangan Hasil Pemenuhan Fasilitas Pendidikan Kecaamatan Kelua Tahun 2023

2023

KELURAHAN

TK

SD

SMP

SMA

Telaga Itar

Tidak Terpenuhi

Terpenuhi

Tidak Terpenuhi

Tidak Terpenuhi

Pudak Setegal

Tidak Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Bahungin

Tidak Terpenuhi

Terpenuhi

Tidak Terpenuhi

Tidak Terpenuhi

Takulat

Tidak Terpenuhi

Terpenuhi

Tidak Terpenuhi

Tidak Terpenuhi

Pulau

Tidak Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Tidak Terpenuhi

Masintan

Tidak Terpenuhi

Terpenuhi

Tidak Terpenuhi

Tidak Terpenuhi

Paliat

Tidak Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Sungai Buluh

Tidak Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Tidak Terpenuhi

Binturu

Tidak Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Tidak Terpenuhi

Karangan Putih

Tidak Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Pasar Panas

Tidak Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Tidak Terpenuhi

Ampukung

Tidak Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Tidak Terpenuhi

Sumber: Olah Data, 2024

Saran

  • Pemerintah Kabupaten Tabalong perlu segera mengalokasikan anggaran untuk pembangunan fasilitas TK di seluruh kelurahan di Kecamatan Kelua, mengingat pentingnya pendidikan usia dini sebagai fondasi pendidikan anak-anak.
  • Upaya pemerataan fasilitas SMP dan SMA harus ditingkatkan melalui pembangunan sarana tambahan di kelurahan-kelurahan yang belum terpenuhi, serta pengoptimalan sarana yang ada melalui kerja sama dengan pihak swasta dan masyarakat.
  • Evaluasi berkala terhadap proyeksi kebutuhan fasilitas pendidikan sebaiknya dilakukan untuk memastikan bahwa perencanaan yang ada dapat menyesuaikan dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan kebutuhan pendidikan di masa depan.
  • Peningkatan akses pendidikan juga bisa dilakukan dengan memperbaiki infrastruktur pendukung, seperti transportasi, agar siswa dari kelurahan yang belum terpenuhi fasilitas pendidikan dapat mengakses fasilitas di kelurahan lain yang lebih dekat.
  • Sosialisasi dan pelibatan masyarakat dalam pembangunan sarana pendidikan perlu diperkuat, sehingga ada sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pendidikan di masa depan.
  • REFERENSI
  • BPS Kabupaten Tabalong. (2021). Kabupaten Tabalong dalam Angka 2021. Badan Pusat Statistik Kabupaten Tabalong.
  • Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong. (2020). Laporan Tahunan Pemenuhan Sarana Pendidikan Tahun 2020. Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong.
  • Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2021). Peta Jalan Pendidikan 2021-2035. Jakarta: Kemdikbud RI.
  • Sukardjo, M. (2019). Analisis Kebutuhan Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah di Kabupaten Tabalong. Jurnal Manajemen Pendidikan, 15(2), 123-135.
  • Hartono, D., & Sudirman, M. (2020). Strategi Pengembangan Sarana Pendidikan di Daerah Terpencil: Studi Kasus Kabupaten Tabalong. Jurnal Pembangunan Daerah, 8(1), 67-78.
  • Rahmawati, E., & Azizah, N. (2022). Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Pendidikan di Wilayah Pedesaan Menggunakan Metode Eksponensial. Jurnal Pendidikan dan Pembangunan, 11(3), 223-239.
  • Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2023). Pedoman Penyediaan Prasarana Pendidikan di Daerah Tertinggal. Jakarta: Kementerian PUPR.
  • Wicaksono, A. (2021). Evaluasi Pemenuhan Fasilitas Pendidikan Dasar di Kabupaten Tabalong Tahun 2020. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, 5(1), 89-101.
  • Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan. (2022). Laporan Pemantauan Sarana Pendidikan di Kecamatan Kelua Tahun 2022. Banjarmasin: Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan.
  • Nasution, R., & Putri, A. (2023). Kesenjangan Pemenuhan Fasilitas Pendidikan di Daerah Urban dan Rural: Studi Komparatif Kabupaten Tabalong. Jurnal Studi Kebijakan Pendidikan, 9(2), 176-192.
  • Lestari, A. (2024). Pemanfaatan Teknologi dalam Pemetaan Sarana Pendidikan di Kabupaten Tabalong. Jurnal Teknologi Pendidikan, 10(1), 43-55.
  • Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. (2023). Strategi Pembangunan Pendidikan Berkelanjutan di Daerah Tertinggal 2023-2028. Jakarta: Kemendagri RI.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun