Pendahuluan
Kabupaten Tapin memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar dalam sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan, yang masing-masing berkontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah. Keberadaan lahan yang subur serta iklim yang mendukung menjadikan Kabupaten Tapin sebagai wilayah strategis bagi pengembangan sektor-sektor primer tersebut. Namun, untuk memastikan bahwa sektor-sektor ini dapat memberikan manfaat optimal, diperlukan kajian lebih mendalam tentang daya saing dan kontribusi ekonominya menggunakan pendekatan yang berbasis data seperti analisis Location Quotient (LQ) dan Shift Share, yang dapat memberikan gambaran mengenai subsektor mana yang dapat menjadi basis ekonomi di wilayah ini (Pratama & Dewi, 2021; Wibowo & Saputra, 2021)
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi subsektor unggulan di Kabupaten Tapin dalam bidang pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan, serta menentukan potensi pengembangan ekonomi wilayah ini. Analisis LQ dan Shift Share akan digunakan untuk memahami daya saing dan tingkat pertumbuhan subsektor di Kabupaten Tapin. Analisis LQ, misalnya, membantu menilai apakah suatu sektor memiliki kekuatan lebih dibandingkan wilayah lain, sementara Shift Share menyoroti pertumbuhan yang lebih spesifik pada wilayah studi dibandingkan rata-rata pertumbuhan regional (Agung & Heru, 2021; Setiawan & Anggraeni, 2023).
Penggunaan analisis LQ dan Shift Share tidak hanya memberikan gambaran yang objektif tentang sektor ekonomi tetapi juga membantu dalam perencanaan strategis berbasis data. Dengan menggabungkan kedua metode ini, diharapkan dapat diperoleh pemahaman yang lebih komprehensif mengenai subsektor yang berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut. Upaya ini dapat menjadi landasan untuk perencanaan pembangunan yang terarah, mendukung kebijakan pemerintah daerah dalam pengembangan wilayah sesuai dengan potensi ekonomi yang ada (Lestari & Hakim, 2023; Sudarmanto & Kusuma, 2020).
Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini mengintegrasikan data dari berbagai sumber untuk mengevaluasi dan memetakan potensi ekonomi di Kabupaten Tapin. Selain itu, studi ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi perumusan kebijakan yang mendukung pengembangan sektor unggulan dengan mempertimbangkan daya saing dan kontribusi sektoral secara menyeluruh. Dengan demikian, penelitian ini akan memberikan kontribusi penting bagi perencanaan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Tapin (Nisa & Rahman, 2020; Ramadhan et al., 2023).
Metode Penelitian
Metode penelitian dalam kajian "Potensi Wilayah Kabupaten Tapin pada Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, dan Perikanan Tahun 2023" ini menggunakan pendekatan kuantitatif-deskriptif dengan mengandalkan data sekunder dari penelitian sebelumnya yang relevan. Data sekunder yang digunakan mencakup statistik wilayah dan ekonomi Kabupaten Tapin dari BPS, laporan dari Bappeda setempat, serta jurnal penelitian terkait analisis potensi ekonomi wilayah. Untuk menilai potensi sektor unggulan, analisis Location Quotient (LQ) digunakan untuk mengidentifikasi sektor-sektor basis, sedangkan analisis Shift Share diterapkan guna mengevaluasi pertumbuhan daya saing tiap sektor di wilayah ini. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis untuk memahami kontribusi dan pertumbuhan tiap sektor berdasarkan lokasi spesifik.
Pada tahap berikutnya, hasil dari LQ dan Shift Share ini diinterpretasikan lebih lanjut untuk menilai sektor dengan daya saing dan kontribusi ekonomi yang kuat. Metode analisis ini dilakukan untuk memberikan gambaran tentang pola distribusi sektor unggulan dan potensi pengembangannya. Teknik overlay juga digunakan untuk menggabungkan hasil dari berbagai analisis ini, sehingga diperoleh peta potensi yang mencakup sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Interpretasi dari hasil analisis ini akan menjadi dasar rekomendasi bagi pemerintah daerah dalam merancang kebijakan dan strategi pengembangan sektor-sektor utama yang mendukung pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapin di masa mendatang.
Kecamatan
Jagung
Kedelai