Ratih sama sekali tak menyangka dengan tawaran damai diah, air mata tanda bahagia atas penantian sebuah perdamaian mengalir membasahi pipi mulusnya, rasa syukur atas penawaran perdamaian yang ditawarkan diah sontak membuatnya berdiri menyalami dan mencium tangan diah, dan merekapun berpelukan bagai dua saudara, banyak yang sudah mereka lalui selama ini, tak semua orang bisa memahaminya tapi mereka berhasil melewati tahap demi tahap, tak mudah di pahami, tapi kenyataan memang tak semuanya bisa dengan mudah dapat di pahami dan di terima semua orang....
* Polygami tak selalu pahit *
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!