Mohon tunggu...
Julius Russel
Julius Russel Mohon Tunggu... Human Resources - Humanis

Makhluk Pemuja Simbol Bernama Manusia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Meneropong Kemampuan Adaptasi Lingkungan Ras Melanesia di Maluku Menghadapi Climate Change dan Global Warming

13 April 2023   17:51 Diperbarui: 13 April 2023   18:00 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak perubahan  iklim dan pemanasan global yang terjadi saat ini membuat negara-negara di dunia dilanda berbagai bencana seperti badai, gelombang laut yang tinggi, banjir, longsor, dan lain sebagainya. 

Masalah-masalah ini juga menimpa anak cucu ras Melanesia di Maluku beberapa waktu yang lalu dan mungkin akan terjadi di kemudian hari. Untuk lebih jelasnya silahkan baca link di bawah ini:

 

 

Maluku Dulu dan Saat Ini

Berbeda dengan cara pandang modernitas yang menempatkan instrumentelle vernunft dan membuat distance antara manusia dengan alam melalui ilmu-ilmu positif sebagai upaya untuk menjaga keberlangsungan hidup manusia modern. Sejak berabad-abad yang lalu ras Melanesia yang mendiami Maluku sudah mengembangkan ilmu alam.

Ilmu alam yang tidak mengkalkulasikan alam dengan angka-angka untuk mencari keuntungan yang besar atau mengejar kepentingan ekonomis sebagaimana pendekatan instrumentelle vernunft.  

Tidak adanya juga distance antara manusia dan alam yang bisa dijumpai dalam unsur-unsur kebudayaan seperti sistem ekonomi, sistem peralatan hidup dan teknologi, kesenian dan lain sebagainya.

Contoh konkretnya, sistem ekonomi subsisten seperti sasi lalu dan darat. Sistem ekonomi ini tidak mengeksploitasi alam secara masif. Selain itu juga, sistem teknologi ramah lingkungan seperti: bubu, lavlai dan lain sebagainya. 

Tradisi lisan dalam kesenian seperti nyanyian adat bergaya free meter dengan pukulan tiva berpola repetitif saat mengiringi tarian tradisional pun menyampaikan pesan tentang pentingnya menyesuaikan diri mengikuti hukum alam -- menyatu bersama  irama alam.

Sejumlah data empirik itu menjelaskan dengan sangat jelas bahwa ras Melanesia yang hidup di Maluku berabad-abad lalu sadar betul bahwa selain dirinya ada juga hewan, tumbuh-tumbuhan, serta benda-benda alam lainnya yang merupakan bagian dari dirinya yang tak terpisahkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun