Mohon tunggu...
YULIUS PANCA SEPUTRA
YULIUS PANCA SEPUTRA Mohon Tunggu... Perawat - Ners

Menulis, Bermusik

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Penerapan Filsafat Manajemen dalam Keperawatan

29 Juni 2024   04:30 Diperbarui: 1 Juli 2024   17:35 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

IMPLEMENTASI PEMIKIRAN PETER DRUCKER

BAHWA PEMIMPIN YANG EFEKTIF BUKAN SOAL PINTAR BERPIDATO DAN MENCITRAKAN DIRI AGAR DISUKAI, KEPEMIMPINAN TERGAMBAR DARI HASIL KERJANYA, BUKAN ATRIBUT-ATRIBUTNYA

Review Artikel Penerapan Filsafat dalam Manajemen Keperawatan

PENDAHULUAN

Filsafat dalam pelayanan kesehatan salah satunya adalah filsafat Keperawatan. Filsafat Keperawatan merupakan pandangan dasar tentang hakikat manusia sebagai makhluk holistik (yang memiliki kebutuhan biologis, psikologis, sosial-kultural dan spiritual) dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan (Tamara, 2020).

Falsafah keperawatan merupakan sebuah pandangan dasar tentang hakikat seorang manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam pelaksanaan praktek keperawatan. Hakikat manusia yang dimaksud di sini ialah manusia sebagai makhluk hidup biologis, psikologis, sosial dan spiritual, sedangkan esensinya ialah falsafah keperawatan yang terdiri dari: pertama memandang bahwa pasien sebagai manusia holistik yang harus dipenuhi segala kebutuhannya baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial dan spritual yang diberikan secara komprehensif dan tidak bisa dilakukan hanya secara sepihak atau sebagian dari kebutuhannya; kedua, bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan harus secara langsung dengan tetap memperhatikan aspek kemanusian, ketiga, setiap orang berhak memperoleh perawatan tanpa memandang perbedaan atas suku, kepercayaan, status sosial, agama, dan ekonomi; keempat, pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari sistem kesehatan mengingat bahwa perawat bekerja dalam lingkup tim kesehatan, bukan sendiri sendiri; dan kelima, pasien adalah mitra yang selalu aktif dalam pelayanan kesehatan, bukan sebagai seorang penerima jasa yang pasif  (Sari & Rulyandari, 2023).

Keperawatan merupakan profesi yang memberikan asuhan keperawatan pada orang sakit/pasien yang menderita, dimana secara psikologis orang sakit membutuhkan sebuah sentuhan humanistik yang baik agar rasa sakit dan ketidakberdayaannya dapat direduksi. Kualitas kerja perawat dengan pelayanan berbasis mutu tentunya akan mengasilkan sebuat performance kerja yang baik. Peran manajerial atau pemimpin dalam menjalankan dinamika asuhan keperawatan sangatlah penting dalam mendukung aspek-aspek tersebut. Keperawatan harus selalu menjunjung tinggi kode etik sebagai landasan dan falsafah keperawatan dalam mengemban tugas profesinya.

Dalam kaitanya dengan tugas profesi, pelayanan keperawatan membutuhkan sebuah manajemen yang kompleks, karena rumah sakit adalah salah satu organisasi yang unik, dimana di dalam rumah sakit terdapat banyak profesi yang harus berkecipung dan berkolaborasi dengan baik serta menyamakan visi agar pelayanan yang prima dapat dicapai yang tentunya membutuhkan penataan, strategi dan implementasi yang cakap. Seperti diketahui bahwasanya ilmu manajemen semestinya ada sejak bermulanya keberadaan manusia, tetapi diceritakan dari berbagai macam sumber kemajuan ilmu manajemen dapat dikategorikan menjadi tiga tahap, yaitu tahap ilmu klasik yang menaungi era pola-pola pemikiran manajemen, era peradaban ilmiah, era manusia memiliki sebagai makhluk sosial yang berakhir pada tahun 1886, sementara tahap kekinian (kontemporer) salah satu memasuki masa yang mana ilmu manajemen berada diera modern mulai tahun 1886 sampai dengan sekarang. Pengetahuan ini telah memberikan penganalisaan terhadap manusia tentang pendekatan dan tata cara yang paling penting dalam melakukan penelitian, menganalisis dan memberi solusi pada masalah-masalah yang berhubungan dengan susunan dan pengaturan dalam manajemen.

Penulisan ini berangkat kepada bagaimana perkembangan dengan ilmu manajemen yang disampaikan Peter Drucker tentang “Bahwa Pemimpin Yang Efektif Bukan Soal Pintar Berpidato Dan Mencitrakan Diri Agar Disukai; Kepemimpinan Tergambar Dari Hasil Kerjanya, Bukan Atribut-Atributnya”. Penulis mencoba untuk melakukan kajian terhadap fungsi filsafat ilmu manajemen dalam penerapanya di bidang keperawatan baik secara ontologi, epistemologi dan axiologinya. Misalnya berkaitan dengan asuhan keperawatan manajemen nyeri pada pasien paska bedah, maka secara ontologi akan dilakukan telisik apa ynag dimaksud nyeri, apakah penyebab dari nyeri tersebut dan apa gejala serta tanda-tanda dari nyeri tersebut?. Sedangkan secara epistemologi profesi keperawatan akan mencari tahu bagaimana lagkah dan strategi untuk mencari solusi dalam pemberian asuhan keperawatan nyeri agar masalah nyeri paska operasi pada pasien paska bedah dapat diminimalisir ataupun dihilangkan melalui kajian-kajian dan riset serta metode penatalaksanaannya. Kemudian berkaitan dengan axiologinya maka apakah metode yang sudah ditemukan dan sudah diterapkan pada pasien nyeri paska bedah benar-benar memberikan manfaat dan berhasil guna bagi banyak pasien yang lain.

Dikarenakan sorang manajer keperawatan harus memiliki dan mempelajari serta memahami bagaimana dia bisa menjadi teladan dalam pelaksanaan tugas profesi dari staf yang dia pimpin dengan menunjukkan kualitas kerjanya sebagai manajer maupun fungsional lainya, yang berdampak pada pandangan yang positif serta mampu memberikan motivasi kerja yang baik bagi stafnya. Dengan tujuan agar para manajer meskipun menghadapi situasi sangat sulit sekalipun dan seberat apapun dengan secara kompleks dapat memberikan serta mencari solusi atau membuat keputusan yang baik dan bijak.

KAJIAN PUSTAKA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun