Aku menemukanmu dalam kebingungan, tuan. Dengan sorot mata redup, hampir padam. Aku menemukanmu dalam kehampaan, saat aku berpikir hidupku yang paling menyedihkan.
"Kemarilah, Tuan. Aku tidak menjanjikanmu bahagia, tapi aku dididik untuk patuh, katakan padaku sekalimat, aku akan menjaganya seperti nyawaku."
"Anjing kecilku." ratapmu lemah
"Tuanku, aku milikmu."
Barangkali kalimat itu sederhana sekali, sekalimat yang mengikatku seperti tali. Aku milikmu, detik itu, mulai detik itu, aku mematuhi semua ucapanmu.
Aku hanya berpikir menyelamatkan hatimu yg sekarat, sebab, aku telah mematikan hatiku, lama sekali. Aku pikir hatiku yang kubunuh sedemikian rupa benar-benar mati, aku salah...
Sentuhan-sentuhan kasarmu yang begitu nikmat, hangat, kuikuti dengan khidmat.
"Aku milikmu..."
***
Entah orang bijak macam apa yang pernah mengatakan bahwa hal paling indah adalah jatuh cinta. Cinta adalah anugerah, hadiah dari Tuhan untuk masing-masing hati, atau untuk masing-masing yang masih memiliki hati barangkali.
"Aku tidak ingin menikah. Aku tidak ingin jatuh cinta."