Mohon tunggu...
Julie Chou
Julie Chou Mohon Tunggu... Jurnalis - short strory author

aku adalah apa yang kamu baca, yang kamu kira, yang kamu suka, juga yang tidak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Penjual Air Mata

14 Februari 2017   10:53 Diperbarui: 14 Februari 2017   11:25 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk pertama kali, saya menyadari, air mata perempuan itu sungguh berarti. Ia baru saja kehilangan segalanya. Adakah yang mencegahnya untuk tidak gila?

* * *

Saya kembali menemui, ketika obat penenang baru saja mengaliri nadinya. Ketika kisah-kisah lusuh dan surel penuh tanda seru berlarian di dalam kepala saya. Wajahnya tidak tampak sedih, tidak tampak senang, hanya terlihat lebih tenang. Matanya menerawang jauh, melewati jendela kaca yang muram oleh hujan sepanjang Februari.

"Kamu ngapain di sini?" Dia membuka suara, seperti bertanya pada dirinya sendiri.

"Jual kata-kata, siapa tahu laku, atau bisa jadi buku."

"Aku tidak minat membeli kata-katamu."

"Saya memang tidak berniat menjualnya padamu, sama seperti saya tidak tertarik dengan air matamu meski kamu berikan cuma-cuma."

"Lalu?"

"Saya bingung bagian akhirnya, ada saran? Barangkali kamu mau menemukan cintamu yang jatuh pada entah, lalu menjualnya, saya mau jadi pembeli pertama."

Dia menatap saya, matanya berbinar, seperti sinar hangat setelah badai. Di saat kami sama-sama tenang seperti ini, kami bisa berbincang lebih jauh. Meski bagi orang-orang yang mengaku perawat dan dokter itu, tidak lebih dari obrolan absurd dua penghuni rumah sakit jiwa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun