Mohon tunggu...
Julie Chou
Julie Chou Mohon Tunggu... Jurnalis - short strory author

aku adalah apa yang kamu baca, yang kamu kira, yang kamu suka, juga yang tidak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Serpihan Tujuh Ribu

24 Mei 2016   23:37 Diperbarui: 24 Mei 2016   23:43 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
awan hati infounik.org

“Ya, coba lah kalau kamu marah. Jangan bilang ‘turunin aku di sini’, diganti gitu dengan ‘anterin aku pulang, sekarang!’. Kan lebih efisien, Lin.”

“Apa aku ngrepotin kamu banget, Rel?”

“Oh, bangeeeet.” Erel datar saja menjawabnya.

“Emang pas aku nelpon tadi, kamu ngapain?”

“Aku lagi tidur, lagi enak-enaknya.”

“Maaf, ya,Rel.” Aku menepuk punggungnya, terasa sedikit hangat. Lalu aku meraba tengkuknya. “Badanmu panas. Kamu sakit?” tanyaku mulai khawatir.

“Nggak juga, kamu yang kelamaan kena angin di pinggir jalan, jadinya dingin tanganmu.”

Mungkin Erel benar juga, aku tadi sangat kedinginan saat menunggu dia datang. Tetapi, bisa saja dia berbohong kalau dia sebenarnya sedang sakit. Dan dia saat ini justru meminjamkan jaketnya untukku.

“Rel, jaketnya kamu pakai aja deh, kamu demam kan!?”

“Udah, buat kamu aja, nggak usah bawel, kalau nggak mau aku turunin di sini.”

“Halah, kamu nggak bakal tega nurunin aku di jalan. Rel, kamu kenapa selalu baik banget sama aku?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun