Mohon tunggu...
GURU MUDA
GURU MUDA Mohon Tunggu... Guru - GURU

Ketika keadaan tidak berpihak, maka tulisan adalah suara kecil yang mampu membantumu bertahan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dayak Mungilku Pergi, di Saat Aku Tidak Mogok Lagi

7 Mei 2023   21:42 Diperbarui: 7 Mei 2023   22:10 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingga akhirnya, 171 +10 SKTK (ASN), terbit, Desember 2022. (Pagu anggaran datang ke dinas pendidikan Rp. 3.053.349.600,00).

Hal itu terjadi karena keterlambatan usulan penambahan dana tunjangan khusus ke pusat. Sehingga namaku dan teman-teman tidak terbit SKTKnya.

Setelah perjuangan yang panjang, akhirnya Dirjen GTK membantu proses terbitnya SKTK guru 3T itu.

Sejujurnya aku menanti dana tunjangan khusus itu, agar bisa membawa Aini berobat ke Jakarta. Namun, hingga ia pergi kemarin pagi. Dana itu belum cair. Operator tunjangan khusus mengatakan, hari senin 08 Mei 2023, akan cair.

Namun semua sudah terlambat. Sabtu, 06 Mei 2023 Aini pergi untuk selamanya. Reflek aku hubungi dan wa operator tunjangan khusus kab.  Bahwa semua sudah terlambat dan aku tidak membutuhkan dana tunjangan khusus itu lagi.

Aku mengatakan kerena kelalainnya, aku tidak bisa bantu Aini berobat dan membeli susu. Takdir tidak dapat ditolak.

Satu hal yang sangat kusesali. Mengapa TPP/kespeg guru berserti dan bertunsus dihapus tanpa undangan kepada guru yang jadi korban?. Mengapa ragam diskusi dan audiensi banyak dilakukan setelah jadi Perbup?

Semua kejadian itu akhirnya mengakibatkan guru di 12 kec. mogok. Andai saja ada diskusi lebih awal dengan guru sebelum Perbup. terbit, mungkin ini tidak akan terjadi. Akupun tidak akan mogok bersama dengan kecamatan lain. Siswa yang seharusnya belajar di sekolah, akhirnya belajar di rumah.

Seharusnya aku bisa ke sekolah dan ke rumahnya untuk menjenguk. Ditambah lagi orang tuanya tidak bisa dihubungi, karena faktor sinyal. Akupun terlambat.

Penyesalan mendalam tidak dapat ditolak. Ketika di masa sakit dia menyuruh ayahnya mengantar "PR" ke sekolah. Sementara aku mogok di rumah. 

Dua hari ayah Aini datang ke sekolah. Aku tidak ada. Saat libur lebaran itu, aku minta tolong padanya untuk menyiram bunga sekolah, karena rumahnya dekat dengan sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun