Mohon tunggu...
Money

Paper "SIA" Pengendalian kecurangan dalam sistem akuntansi

3 Januari 2016   10:49 Diperbarui: 4 April 2017   16:54 13967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kasus Enron diketahui terjadinya perilaku moral hazard diantaranya manipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS padahal perusahaan mengalami kerugian. Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar saham tetap diminati investor, kasus memalukan ini konon ikut melibatkan orang dalam gedung putih, termasuk wakil presiden Amerika Serikat. (https://uwiiii.wordpress.com/2009/11/14/kasus-enron-dan-kap-arthur-andersen/)

Sedangkan contoh kasus yang ada dalam negeri (Indonesia) adalah seperti kasus Pada Desember 2006 Indonesia Corruptin Watch (ICW) melaporkan kasus dugaan korupsi ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam ruislaag (tukar guling) antara asset PT. Industri Sandang Nusantara (ISN), sebuah BUMN yang bergerak di bidang tekstil, dengan asset PT. GDC, sebuah perusahaan swasta. Dalam ruislaag tersebut PT. ISN menukarkan tanah seluas 178.497 meter persegi di kawasan Senayan dengan Tanah seluas 47 hektar beserta Pabrik dan mesin di karawang.

          Berdasarkan hasil temuan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) semester II Tahun Anggaran 1998/1999, menyatakan ruislaag itu berpotensi merugikan keuangan Negara sebesar Rp. 121,628 miliar.

Kerugian itu terdiri dari kekurangan luas bangunan pabrik dan mesin milik PT. GDC senilai Rp. 63,954 miliar, berdasarkan penilaian aktiva tetap oleh PT. Sucofindo pada 1999; penyusutan nilai asset pabrik milik PT. GDC senilai Rp. 31,546 miliar; dan kelebihan perhitungan harga tanah senilai Rp. 0,127 miliar. Selain itu juga ditemukan bahwa terdapat nilai saham yang belum dibayarkan oleh PT. GDC sebesar Rp. 26 miliar. (http://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/contoh-kasus-kecurangan-audit-fraud.html)

 

BAB III

PENUTUP

  1. KESIMPULAN

Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka saya dapat menyimpulkan bahwa sesuai dengan paper “pengendalian kecurangan dalam sistem informasi akuntansi” saya menyimpulkan bahwa dengan adanya pengendalian internal yang kuat maka akan lebih aman terhindar dari segalah bentuk kecurangan yang dilakukan di dalam perusahan.

Kecurangan memang tidak dapat dihindarkan namun dengan adanya pengendalian kerurangan akan lebih sedikit terjadi. Dan ada beberapa sebab terjadinya kecurangan itu, sebab utama dan sebab-sebab sekunder, oleh karena itu Diharapkan dengan pengetahuan dan ilmu maka seseorang diharapkan tidak melakukan kecurangan yang akan merugikan pihak lain.

  1. SARAN

Menyadari bahwa saya “penulis” masih jauh dari kata sempurna, kedepannya saya akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang paper ataupun makalah di atas dengan sumber – sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan. Untuk itu, saya mohon maaf apabila terdapat kekeliruaan ataupun kekurangan dalam penyusunan paper SIA tentang “pengendalian kecurangan dalam sistem informasi akuntansi” ini saya juga membuka diri terhadap kritik maupun saran yang sifatnya membangun atau membantu saya mengembangkan paper dari berbagai pihak ataupun pembaca.

REFRENSI

  1. (http://wawanandi.blogspot.co.id/2014/cara-mengatasi-fraud-kecurangan.html?m=1)
  2. (McDonald, Caroline. "Global fraud report." Risk Management Dec. 2014: 44. Gale Economic Education Humanities Social-Science Arts 1. Web. 29 Nov. 2015.)
  3. (Internal Auditor. 71.5 (Oct. 2014): pS16. From Gale Economic Education Humanities Social-Science Arts 2) http://www.theiia.org/iia/index.cfm?CFID=419451&CFTOKEN=62234769
  4. http://www.theiia.org/iia/index.cfm?CFID=419451&CFTOKEN=62234769: Internal Auditor. 71.4 (Aug. 2014): p52. From Gale Economic Education Humanities Social-Science Arts 2.
  5. Internal Auditor. 72.3 (June 2015): p22. From Gale Economic Education Humanities Social-Science Arts 2. http://www.theiia.org/iia/index.cfm?CFID=419451&CFTOKEN=62234769
  6. Risk Management. 61.10 (Dec. 2014): p44. From Gale Economic Education Humanities Social-Science Arts 1 http://www.rmmag.com/
  7. Douglas M. Boyle, James F. Boyle and Daniel P. Mahoney, Strategic Finance. 96.8 (Feb. 2015): p41. From Gale Economic Education Humanities Social-Science Arts 1. (http://www.imanet.org)
  8. (James1997:155)./http://skripsitesisdisertasi.com/pengertian_sistem_pengendalian_internal)
  9. (Auditing dan jasa Assurance, Alvin A. Arens, Randal J. Elder dan Mark S. Beasley,).
  10. (Albrecht, dan Zimbelman, 2009; 109), (http://wawanandi.blogspot.co.id/2014/cara-mengatasi-fraud-kecurangan.html?m=1)
  11. (Zaki,1999:14)/http://skripsitesisdisertasi.com/pengertian_sistem_pengendalian_internal)
  12. Albrecht, dan Zimbelman, 2009; 109
  13. (http://fraudster.weebly.com/cara-pencegahan-fraud.html)
  14. http://tur-wahyudin.blogspot.co.id/2014/03/cara-mengatasi-fraud-atau-kecurangan.html ( menurut robert cokerall (auditor ernst dan Young) dalam makalahnya “Forensic Accounting Fundamental)
  15. Dedi Kusmayadi, SE., M.Si., Ak di 04:47 https://uwiiii.wordpress.com/2009/11/14/kasus-enron-dan-kap-arthur-andersen/
  16. G Jack Bologna, Robert J Linquist dan Joseph T Wells, dalam buku mereka “The Accountans Handbook of fraud & Comercial Crime” (1993) (http://89intan.blogspot.co.id/2011/01/penyebab-utama-terjadinya-kecurangan.html)
  17. - See more at: http://keuanganlsm.com/penyebab-terjadinya-audit-kecurangan/#sthash.wAq6ZTA7.dpuf
  18. S.R. Venables dan KW Impey dalam buku “Internal Audit” (1988, hal 424)
  19. (http://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/contoh-kasus-kecurangan-audit-fraud.html)
  20. Alison (2006) dalam artikel yang berjudul Fraud Auditing

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun