1. Pemukiman Militer Belanda
Selain Kerkof Peucut, di Aceh masih banyak peninggalan kolonial lainnya. Pemukiman militer Belanda yang masih berdiri kokoh terdapat di Neusu Jaya, Banda Aceh, di bangun pada tahun 1910 dan di Kuta Alam, Banda Aceh, akhir tahun 1800-an. Konstruksi rumah tersebut terbuat dari kayu menggunakan model rumah panggung.
Pemukiman militer ini dibangun sebagai pusat pertahanan, yang dibangun mengelilingi bangunan kediaman Gubernur Jenderal (pendopo). Pemukiman militer ini untuk melindungi pejabat-pejabat penting dan Gubernur yang tinggal di dalam pendopo.
2. Gedung Bank Indonesia
Selain itu, Gedung Bank Indonesia (BI) adalah bangunan peninggalan kolonial yang masih berdiri gagah sampai saat ini terletak di Kelurahan Keudah, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh.Â
Gedung BI pada awalnya digunakan sebagai rumah sakit yang bernama Binnen Hospital kemudian tahun 1828 digunakan sebagai bank Da Javashe Bank (Rahmadhana, 2020).Â
Bahan bangunannya terbuat dari beton berbentuk menara yang terletak di kiri kanan bangunan induk berlantai 3, beratap sirap berbentuk kubah. Setiap sisi dinding lantai 3 menara, terdapat 4 buah jendela. Pada dinding lantai dasar terdapat 4 buah jendela. Pada lantai dasar terdapat 5 ruang dan 5 buah jendela.
3. Museum Aceh (Rumoh Aceh)
Museum Aceh (Rumoh Aceh) dibangun pada tanggal 31 Juli 1915 oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan nama Atjeh Museum di bawah pimpinan F.W.Stammeshous dan diresmikan oleh Gubernur Sipil dan Militer Jenderal Belanda H.N.A. Swart.Â