Mohon tunggu...
Yulia Yuli
Yulia Yuli Mohon Tunggu... Blogger -

Simple life @Julayjo

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Bulan Kolaborasi RTC] Di Mal Mewah Ada Aku

16 April 2016   05:12 Diperbarui: 16 April 2016   15:17 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Cahaya, sampaikan pada anakku, cintaku kubawa sampai mati. Meski tak bersama di surga, bekunya alam tengah tak matikan cintaku.”

 

"air mata pun tak sanggup mengalir nyata 

perisai raga mulai memuai termakan udara hampa

diantara fana, uluran tangan ini tetap berharap doa"

 

Lelaki paruh baya, dua pasang kakinya hancur dengan darah kental menetes. Wajahnya bergurat kelelahan lakoni hidup berat. Bau amis kental cairan otaknya yang meleleh di belakang kepala tak jenakkan langkahku. Seperti yang sudah-sudah, tubuh nyataku serupa angin, berlalu tanpa satu pun dari kami harus berpindah tempat. Kecuali langkahku yang menjauh.

Sosok itu satu dari ribuan pekerja yang membangun mall mewah ini.Terjatuh 20 meter, kepalanya menghempas keras terlebih dahulu sebelum reruntuhan beton berikutnya lumatkan dua tungkainya. Tak sempat mengaduh.

 

“Telaga hitam dan pepohonan beradu

Jiwa-jiwa kami semerbak menebar diantara waktu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun