Sini, kan ku robek diam hitamu
Ah, sudahlah, aku mulai resah dengan asmaraku
Panahnya mulai menumpul, runcingnya hanya diawal kau sapa
Kau selau diam
Aku tunggu hingga hitungan matahari terbenam kembali
Bantulah cahayanya menerpa raut wajahku yang mengusam, lapuk
Ya, sesungguhnya hatiku tak pernah mendua
Serombongan raga pernah singgah menyentuh kata
Ku tiadakan kata dua
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!