Mohon tunggu...
Julaila Haris
Julaila Haris Mohon Tunggu... Guru - SMK Negeri Kokar, Kabupaten Alor-NTT

Menulis, Membaca, dan Berbicara

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

"Aku Takut Menjadi Perawan Tua"

24 Februari 2024   23:53 Diperbarui: 24 Februari 2024   23:56 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Isak tangisku semakin pecah. Aku mengangguk sambil memegang kedua pipi Ibu. "Iya Bu, kita pulang Bu. Maafkan Endah, Endah sayang Ibu." Sambil mencium kedua tangan Ibu, aku kemudian memapah Ibu untuk bangun dan memeluk Ibu dengan sekuat-kuatnya.

Sembari Ibu mencium keningku, ibu berkata dengan suara yang terdengar serak karena lagi menangis ,"Nanti kita bicarakan di rumah ya Nak. Ibu juga sayang kamu, nak."

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun