Mengapa doa menjadi bagian penting dalam membangun sikap optimis? Karena di dalam doa kita bertemu dengan pribadi Yang Maha Kuasa. Dalam kemahakuasaanNya, semua akan terlihat begitu mudah, semua menjadi mungkin yang merupakan esensi dari optimis itu sendiri. Mungkin apa yang sedang kita hadapi nampak begitu sulit, begitu berat, terlalu berat dan pikiran manusia kita tidak dapat menemukan solusi apa pun. Tapi percayalah dalam kemahakuasaanNya, Dia mampu membuka jalan yang tertutup atau membuat jalan baru bagi kita di saat tak ada jalan yang terbuka.
Suka atau tidak, hanya mereka yang optimis yang akan berdaya guna bagi lingkungan, kota, atau bahkan bangsanya. Orang-orang pesimis hanya akan menjadi orang yang mengomentari secara negatif apa yang dikerjakan oleh orang-orang optimis, karena mereka tidak melakukan apa-apa sementara orang-orang optimis sibuk berpikir, bergerak, bekerja untuk mewujudkan sesuatu yang lebih baik bagi keluarganya, lingkungannya, kotanya, bahkan bangsanya.
Di tengah-tengah pesimisme yang dihembuskan, bangsa ini perlu lebih banyak lagi orang-orang optimis yang rela berjuang untuk mewujudkan Indonesia yang maju, berdaulat, adil, setara dan makmur.
"Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia." (Ir. Soekarno)
Salam optimis dari bawah langit kota Jakarta.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI