Mohon tunggu...
Tjung Julai
Tjung Julai Mohon Tunggu... Penulis - Write, write, write

Jadilah kereta api! Terjang-terjang-terjang! Tulis-tulis-tulis!!!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Sikap Optimis

21 Januari 2019   09:58 Diperbarui: 21 Januari 2019   10:09 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mengapa doa menjadi bagian penting dalam membangun sikap optimis? Karena di dalam doa kita bertemu dengan pribadi Yang Maha Kuasa. Dalam kemahakuasaanNya, semua akan terlihat begitu mudah, semua menjadi mungkin yang merupakan esensi dari optimis itu sendiri. Mungkin apa yang sedang kita hadapi nampak begitu sulit, begitu berat, terlalu berat dan pikiran manusia kita tidak dapat menemukan solusi apa pun. Tapi percayalah dalam kemahakuasaanNya, Dia mampu membuka jalan yang tertutup atau membuat jalan baru bagi kita di saat tak ada jalan yang terbuka.

Suka atau tidak, hanya mereka yang optimis yang akan berdaya guna bagi lingkungan, kota, atau bahkan bangsanya. Orang-orang pesimis hanya akan menjadi orang yang mengomentari secara negatif apa yang dikerjakan oleh orang-orang optimis, karena mereka tidak melakukan apa-apa sementara orang-orang optimis sibuk berpikir, bergerak, bekerja untuk mewujudkan sesuatu yang lebih baik bagi keluarganya, lingkungannya, kotanya, bahkan bangsanya.

Di tengah-tengah pesimisme yang dihembuskan, bangsa ini perlu lebih banyak lagi orang-orang optimis yang rela berjuang untuk mewujudkan Indonesia yang maju, berdaulat, adil, setara dan makmur.

"Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia." (Ir. Soekarno)

Salam optimis dari bawah langit kota Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun