Dampak sosial dari pembangunan pagar laut juga tidak kalah serius. Kehilangan mata pencaharian telah menyebabkan tingkat stres dan depresi di kalangan nelayan meningkat. Konflik sosial antar nelayan dan pihak-pihak yang terkait dengan pembangunan pagar laut juga sering terjadi.Â
Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan pagar laut tidak hanya berdampak pada aspek ekonomi, tetapi juga pada aspek sosial dan psikologis masyarakat nelayan.
Klaim bahwa pembangunan pagar laut dilakukan secara swadaya dan bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi nelayan patut dipertanyakan. Realitas di lapangan menunjukkan bahwa pembangunan proyek besar seperti ini membutuhkan modal yang sangat besar dan tidak mungkin dilakukan oleh nelayan secara mandiri.Â
Kemudian, peningkatan nilai ekonomi yang dijanjikan belum terbukti memberikan manfaat nyata bagi nelayan. Sebaliknya, yang terjadi justru penurunan pendapatan dan kualitas hidup nelayan.
Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan langkah-langkah konkret dari pemerintah dan pihak terkait. Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:
Pertama, evaluasi ulang kebijakan pembangunan pagar laut. Pemerintah perlu melakukan kajian mendalam mengenai dampak pembangunan pagar laut terhadap lingkungan dan masyarakat, khususnya nelayan.
Evaluasi ulang kebijakan pembangunan pagar laut menjadi langkah krusial dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi nelayan.Â
Kajian mendalam yang melibatkan berbagai pihak terkait, mulai dari akademisi, nelayan, pemerintah daerah, hingga masyarakat umum, akan menghasilkan data dan informasi yang komprehensif mengenai dampak pembangunan pagar laut terhadap lingkungan dan sosial.Â
Analisis mendalam terhadap data-data tersebut akan mengungkap secara objektif sejauh mana pembangunan pagar laut telah memberikan manfaat dan kerugian bagi masyarakat, khususnya nelayan.
Di samping itu, kajian ini juga perlu mempertimbangkan aspek-aspek lain yang relevan, seperti perubahan iklim, kenaikan permukaan air laut, dan dinamika sosial ekonomi masyarakat pesisir.Â
Dengan demikian, kebijakan yang dihasilkan akan lebih adaptif dan mampu menghadapi tantangan di masa depan. Hasil kajian ini kemudian dapat dijadikan dasar dalam merumuskan kebijakan pengelolaan kawasan pesisir yang lebih berkelanjutan.Â