Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Gen Z di Ruang Kerja, di Antara Quiet Quitting dan Overachieving

31 Desember 2024   23:30 Diperbarui: 1 Januari 2025   07:56 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Gen Z di Ruang Kerja. | Image by Freepik

Mereka menginginkan pekerjaan yang bermakna, kesempatan untuk tumbuh, dan lingkungan kerja yang mendukung. Perusahaan yang mampu memahami dan memenuhi kebutuhan generasi ini akan memiliki keunggulan kompetitif dalam menarik dan mempertahankan talenta terbaik.

Pergeseran paradigma kerja yang digaungkan oleh Gen Z ini tidak boleh dianggap remeh. Mereka menantang norma-norma lama dan menuntut perubahan dalam cara kita bekerja. Perusahaan perlu beradaptasi dengan cepat untuk memenuhi ekspektasi generasi ini. 

Hal ini mencakup penciptaan budaya kerja yang lebih fleksibel, pemberian otonomi yang lebih besar kepada karyawan, serta investasi dalam pengembangan karyawan. 

Di samping itu, perusahaan juga perlu memperhatikan kesejahteraan mental karyawan. Program-program wellness, seperti yoga, meditasi, atau konseling, dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan produktivitas.

Dalam jangka panjang, interaksi antara Gen Z dan dunia kerja akan terus berevolusi. Generasi ini akan terus membentuk lanskap pekerjaan dengan ide-ide baru dan perspektif yang segar. 

Perusahaan yang berhasil beradaptasi dengan perubahan ini akan menjadi pemenang. Mereka akan mampu menarik talenta terbaik, meningkatkan inovasi, dan mencapai kesuksesan yang berkelanjutan. 

Namun, bagi Gen Z sendiri, perjalanan mereka di dunia kerja juga akan penuh tantangan. Mereka perlu menemukan keseimbangan antara ambisi pribadi dan kebutuhan perusahaan, serta terus mengembangkan keterampilan yang relevan dengan tuntutan pasar yang terus berubah.

Implikasi bagi Dunia Kerja

Implikasi bagi Dunia Kerja dari fenomena ini sangatlah luas dan kompleks. Di satu sisi, "quiet quitting" menjadi semacam sinyal bagi perusahaan bahwa ada masalah yang perlu diatasi, seperti kurangnya kepuasan kerja, kurangnya penghargaan, atau lingkungan kerja yang tidak sehat. 

Perusahaan perlu merespons dengan serius, menciptakan budaya kerja yang lebih positif dan memberikan insentif yang lebih menarik bagi karyawan. Di sisi lain, "overachieving" juga membawa tantangan tersendiri, seperti risiko burnout dan ketidakseimbangan hidup. 

Perusahaan perlu memastikan bahwa karyawan yang ambisius memiliki dukungan yang cukup untuk mencapai kesuksesan tanpa mengorbankan kesehatan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun