Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bukan Sekadar Kurikulum Baru, Mengapa "Deep Learning" Penting bagi Pendidikan?

16 November 2024   09:44 Diperbarui: 16 November 2024   14:09 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendikdasmen Prof Mu'ti saat di peluncuran Hari Guru Nasional 2024 di SDN 59 Palembang, Sumsel, Jumat (1/11/2024). | KOMPAS.com/AYUNDA PININTA KASIH

Bagaimana Deep Learning Diterapkan?

Penerapan deep learning dalam praktik pembelajaran di sekolah menuntut kreativitas dan fleksibilitas dari para pendidik. 

Salah satu pendekatan yang sering digunakan adalah pembelajaran berbasis proyek, di mana siswa diajak untuk menyelesaikan tugas atau proyek yang kompleks secara berkelompok. Melalui proyek ini, siswa tidak hanya menguasai materi akademik, tetapi juga mengembangkan keterampilan berpikir kritis, komunikasi, dan kolaborasi.

Selain itu, pembelajaran berbasis masalah juga menjadi salah satu metode efektif dalam menerapkan deep learning. Dengan menghadirkan permasalahan nyata yang relevan dengan kehidupan siswa, pendidik mendorong mereka untuk mencari solusi secara mandiri atau berkelompok. 

Hal ini tidak hanya meningkatkan pemahaman konsep, tetapi juga menumbuhkan rasa ingin tahu dan motivasi belajar.

Peran teknologi dalam mendukung penerapan deep learning juga tidak dapat diabaikan. Berbagai platform pembelajaran daring, aplikasi edukasi, dan alat digital lainnya dapat digunakan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif dan menarik. 

Misalnya, siswa dapat menggunakan simulasi untuk memahami konsep-konsep abstrak, atau berkolaborasi dalam proyek berbasis cloud. Penggunaan teknologi juga memungkinkan personalisasi pembelajaran, sehingga setiap siswa dapat belajar sesuai dengan ritme dan gaya belajar masing-masing.

Namun, penerapan deep learning tidak semata-mata tentang penggunaan teknologi canggih. Yang lebih penting adalah perubahan paradigma dalam proses pembelajaran. Guru tidak lagi menjadi pusat informasi, melainkan sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam proses belajar. 

Guru perlu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, di mana siswa merasa aman untuk bertanya, bereksperimen, dan membuat kesalahan. 

Selain itu, guru juga perlu memiliki kompetensi pedagogis yang kuat untuk dapat merancang pembelajaran yang efektif dan menarik.

Tantangan dan Solusi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun