Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Gen Z di Tempat Kerja: FOMO atau JOMO, Tergantung atau Campur-Campur?

8 November 2024   03:00 Diperbarui: 9 November 2024   08:03 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Gen Z di tempat kerja. | Image by tirachardz/freepik

Generasi Z, generasi yang lahir di era digital, seringkali diidentikkan dengan istilah FOMO (Fear of Missing Out) dan JOMO (Joy of Missing Out). Kedua konsep ini sangat relevan untuk dibahas dalam konteks kehidupan kerja mereka.

Generasi Z, anak-anak digital yang lahir dan tumbuh di era informasi yang melimpah, memiliki hubungan yang unik dengan konsep waktu dan pengalaman. Diterpa oleh notifikasi yang tak henti, update status yang silih berganti, dan pilihan hiburan yang tak terbatas, mereka seringkali merasa terdorong untuk selalu terlibat dan tidak ingin ketinggalan.

Inilah inti dari FOMO, ketakutan akan kehilangan momen-momen berharga yang terjadi di sekitar mereka. Di tempat kerja, FOMO ini dapat memanifestasikan diri dalam bentuk keinginan untuk selalu terhubung, menjawab email dengan segera, dan menghadiri setiap rapat, bahkan jika tidak terlalu relevan.

Namun, seiring dengan berjalannya waktu, generasi Z juga mulai menyadari bahwa selalu terhubung dan mengejar segala sesuatu justru bisa membuat mereka kelelahan. Mereka mulai merindukan ketenangan, fokus, dan waktu untuk diri sendiri.

Inilah munculnya JOMO, kebahagiaan dalam melewatkan sesuatu. JOMO menawarkan perspektif yang menyegarkan, bahwa tidak semua hal perlu diikuti dan tidak apa-apa jika ada beberapa kesempatan yang terlewatkan.

Di dunia kerja, JOMO mendorong generasi Z untuk lebih selektif dalam memilih tugas, menetapkan batas waktu kerja, dan memprioritaskan keseimbangan hidup.

FOMO dan JOMO bukanlah dua kutub yang berlawanan, melainkan dua sisi dari koin yang sama. Generasi Z seringkali mengalami fluktuasi antara keduanya tergantung pada situasi dan konteks.

Pada satu sisi, mereka ingin merasakan sensasi FOMO, yaitu terlibat dalam berbagai aktivitas dan merasakan semangat komunitas. Di sisi lain, mereka juga ingin merasakan kedamaian JOMO, yaitu fokus pada tujuan pribadi dan menikmati waktu untuk diri sendiri.

Penting bagi perusahaan untuk memahami dinamika FOMO dan JOMO pada generasi Z. Dengan menciptakan lingkungan kerja yang fleksibel, mendukung keseimbangan hidup, dan memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan diri, perusahaan dapat membantu generasi Z menemukan keseimbangan antara keduanya.

Selain itu, perusahaan juga perlu memberikan edukasi mengenai manajemen waktu dan prioritas, sehingga karyawan dapat lebih bijak dalam memilih aktivitas dan menghindari perasaan terbebani.

Mari kita bedah lebih lanjut bagaimana FOMO dan JOMO mempengaruhi perilaku generasi Z di tempat kerja:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun