Ketiga, membangun kota yang inklusif. Kota yang ramah lansia adalah kota yang peduli pada semua warganya, menciptakan lingkungan yang nyaman bagi semua generasi.
Membangun kota yang ramah lansia bukan sekadar memenuhi kebutuhan kelompok usia tertentu, melainkan merupakan investasi untuk masa depan kita semua.
Ketika kita mendesain ruang publik yang inklusif, kita sebenarnya sedang menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua generasi. Aksesibilitas yang baik, misalnya, tidak hanya bermanfaat bagi lansia, tetapi juga bagi orang dengan disabilitas, ibu hamil, dan anak-anak.
Kota inklusif juga mendorong kohesi sosial yang lebih kuat. Ketika orang-orang dari berbagai latar belakang dan usia dapat berinteraksi dengan nyaman di ruang publik, rasa solidaritas dan kebersamaan akan semakin tumbuh. Ini akan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan harmonis.
Keempat, mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan. Dengan menyediakan fasilitas yang ramah lansia, kita menunjukkan bahwa kita menghargai setiap individu, terlepas dari usia mereka.
Dengan menyediakan fasilitas yang ramah lansia, kita tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik mereka, tetapi juga menunjukkan penghargaan terhadap martabat dan nilai-nilai kemanusiaan.
Setiap individu, tanpa terkecuali, berhak mendapatkan kehidupan yang berkualitas hingga akhir hayat. Ketika kita menciptakan lingkungan yang mendukung bagi lansia, kita sedang membangun masyarakat yang lebih adil dan beradab.
Prinsip-prinsip Desain Ruang Publik Ramah Lansia
Aksesibilitas. Pastikan semua fasilitas mudah diakses oleh lansia, termasuk jalan setapak yang lebar, ramp, dan pegangan tangan.
Aksesibilitas adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang inklusif bagi semua orang, termasuk lansia. Dengan memastikan semua fasilitas mudah diakses, kita tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik lansia, tetapi juga memberikan mereka rasa hormat dan penghargaan.
Keamanan. Ciptakan lingkungan yang aman dengan pencahayaan yang cukup, permukaan lantai yang tidak licin, dan tanda-tanda yang jelas.