Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Go Lokal, Go Global! Saatnya UMKM Indonesia Meroket

22 Oktober 2024   14:50 Diperbarui: 22 Oktober 2024   15:50 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam era globalisasi yang semakin pesat, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar internasional.

Dengan dukungan teknologi dan kreativitas yang terus berkembang, UMKM Indonesia dapat menjadi lokomotif perekonomian nasional.

Konsep "Go Lokal, Go Global" menjadi sebuah gerakan yang mendorong UMKM untuk tidak hanya fokus pada pasar domestik, tetapi juga berani melebarkan sayap ke pasar global.

Mengapa UMKM Indonesia Perlu Go Global?

Peningkatan Pendapatan. Pasar global menawarkan peluang yang lebih besar untuk meningkatkan pendapatan UMKM. Dengan menjangkau konsumen di berbagai negara, UMKM dapat memperluas basis pelanggan dan meningkatkan omzet.

Namun, untuk berhasil menembus pasar global, UMKM perlu memiliki strategi yang tepat, mulai dari riset pasar yang mendalam, pengembangan produk yang sesuai dengan preferensi konsumen internasional, hingga pemilihan saluran distribusi yang efektif.

Selain itu, pemahaman terhadap perbedaan budaya, kebiasaan konsumen, dan regulasi di masing-masing negara sangatlah penting. Adaptasi produk, branding, dan komunikasi pemasaran menjadi kunci untuk diterima dengan baik oleh pasar global.

Ekspansi Bisnis. Go global dapat mendorong UMKM untuk mengembangkan bisnisnya dan menciptakan lapangan kerja baru.

Dengan memasuki pasar internasional, UMKM tidak hanya meningkatkan volume penjualan, tetapi juga memperpanjang siklus hidup produk. Ini akan memaksa UMKM untuk terus berinovasi dan mengembangkan produk baru untuk memenuhi kebutuhan pasar yang beragam.

Dengan demikian, UMKM akan terdorong untuk meningkatkan kualitas produk dan layanannya, sehingga mampu bersaing dengan pelaku usaha global lainnya.

Peningkatan Daya Saing. Bersaing di pasar global akan memaksa UMKM untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk atau jasa.

Inovasi tidak hanya terbatas pada produk, tetapi juga mencakup proses produksi, pemasaran, dan pengelolaan bisnis. UMKM harus mampu menciptakan nilai tambah yang unik agar dapat bersaing dengan produk serupa dari negara lain.

Salah satu cara untuk menciptakan nilai tambah adalah dengan membangun merek yang kuat dan unik. Branding yang efektif akan membedakan produk UMKM dari kompetitor dan menciptakan loyalitas pelanggan.

Promosi Budaya Indonesia. Produk UMKM Indonesia seringkali memiliki nilai budaya yang tinggi. Dengan go global, UMKM dapat mempromosikan budaya Indonesia ke dunia internasional.

Ini menjadi bentuk diplomasi budaya yang efektif, memperkenalkan kekayaan dan keunikan Indonesia kepada masyarakat global. Melalui produk-produk UMKM, dunia dapat lebih menghargai dan memahami nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

Selain itu, dengan mempromosikan produk-produk UMKM, kita turut melestarikan warisan budaya bangsa. Proses pembuatan produk-produk ini seringkali melibatkan teknik tradisional yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Tantangan yang Dihadapi UMKM dalam Go Global

Persaingan. UMKM Indonesia harus bersaing dengan produk dari negara lain yang sudah memiliki nama besar dan jaringan distribusi yang kuat.

Untuk menghadapi tantangan ini, UMKM perlu memiliki strategi pemasaran yang tepat. Ini mencakup membangun merek yang kuat, memanfaatkan media sosial, serta menjalin kerjasama dengan influencer dan platform e-commerce.

Membangun merek yang kuat akan membantu UMKM membedakan produknya dari kompetitor. Dengan identitas merek yang jelas, UMKM dapat menciptakan loyalitas pelanggan dan meningkatkan persepsi nilai produk.

Biaya. Biaya produksi, pemasaran, dan logistik untuk ekspor seringkali menjadi kendala bagi UMKM. Banyak UMKM yang kesulitan mengakses permodalan dengan bunga yang terjangkau. Selain itu, biaya sertifikasi produk, bea cukai, dan transportasi seringkali menjadi beban tambahan yang cukup signifikan.

Kendala utama dalam mengakses permodalan adalah kurangnya agunan yang memadai, persyaratan administrasi yang rumit, serta informasi mengenai skema pembiayaan yang terbatas.

Regulasi. Peraturan dan persyaratan ekspor yang berbeda-beda di setiap negara dapat menyulitkan UMKM. Setiap negara memiliki standar kualitas, keamanan, dan kesehatan yang berbeda-beda. UMKM harus memahami dan memenuhi semua persyaratan ini agar produknya dapat diterima di pasar internasional. Proses ini seringkali membutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar.

Selain itu, UMKM juga harus mampu beradaptasi dengan perubahan regulasi yang terus terjadi. Persyaratan ekspor dapat berubah sewaktu-waktu, sehingga UMKM perlu terus memperbarui informasi dan menyesuaikan produknya.

Keterbatasan Sumber Daya. Banyak UMKM yang masih kekurangan sumber daya manusia, teknologi, dan modal untuk go global. Kurangnya tenaga kerja yang terampil di bidang ekspor, seperti marketing internasional dan logistik, seringkali menjadi kendala utama. Selain itu, UMKM juga kesulitan untuk merekrut dan mempertahankan karyawan dengan keahlian khusus ini.

Banyak UMKM yang memiliki anggaran terbatas untuk membayar gaji yang kompetitif bagi tenaga kerja terampil. Akibatnya, mereka kesulitan menarik dan mempertahankan talenta yang dibutuhkan.

Strategi untuk UMKM Go Global

Pengembangan Produk. UMKM perlu terus berinovasi dan mengembangkan produk yang berkualitas tinggi dan sesuai dengan permintaan pasar global.

Namun, banyak UMKM yang kesulitan untuk melakukan riset pasar yang mendalam dan mengembangkan produk baru karena keterbatasan sumber daya.

Selain itu, mereka juga menghadapi tantangan dalam hal pendanaan untuk pengembangan produk.

Pemasaran Digital. Manfaatkan platform digital seperti e-commerce, media sosial, dan search engine optimization (SEO) untuk menjangkau konsumen di seluruh dunia.

Namun, banyak UMKM yang kesulitan dalam mengelola berbagai platform digital secara efektif. Kurangnya pengetahuan dan sumber daya yang memadai seringkali menjadi kendala utama.

Selain itu, persaingan di dunia digital semakin ketat, sehingga UMKM perlu mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk beriklan.

Branding. Bangun merek yang kuat dan mudah diingat oleh konsumen internasional. Namun, membangun merek yang kuat di pasar internasional bukanlah hal yang mudah. UMKM harus menghadapi berbagai tantangan, seperti perbedaan budaya, bahasa, dan preferensi konsumen.

Selain itu, mereka juga harus bersaing dengan merek-merek global yang sudah mapan. UMKM seringkali kalah bersaing dalam hal anggaran pemasaran, jangkauan distribusi, dan kemampuan untuk membangun kesadaran merek secara global. Merek-merek besar memiliki sumber daya yang jauh lebih besar untuk melakukan kampanye pemasaran yang masif dan membangun jaringan distribusi yang luas.

Jaringan. Bangun jaringan dengan pelaku
bisnis lain, baik di dalam maupun di luar negeri, untuk mendapatkan dukungan dan informasi.

Kolaborasi dengan pelaku bisnis lain dapat membuka peluang baru, seperti kemitraan strategis, joint venture, atau co-branding. Selain itu, jaringan yang kuat dapat membantu UMKM mendapatkan akses ke sumber daya yang lebih luas, seperti teknologi, modal, dan pasar.

Dukungan Pemerintah. Pemerintah perlu memberikan dukungan berupa kebijakan yang mendukung UMKM, fasilitasi pembiayaan, dan pelatihan.

Contoh kebijakan yang konkret adalah penyederhanaan perizinan usaha, pengurangan beban pajak, dan perlindungan hukum bagi UMKM. Kebijakan-kebijakan ini akan memberikan iklim usaha yang lebih kondusif bagi UMKM untuk tumbuh dan berkembang.

Peran Pemerintah dalam Mendukung UMKM Go Global

Penyederhanaan Birokrasi. Pemerintah perlu menyederhanakan proses perizinan dan regulasi terkait ekspor. Biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk mengurus berbagai perizinan seringkali menjadi kendala besar bagi UMKM. Proses yang berbelit-belit dan tidak transparan membuat banyak UMKM enggan untuk melakukan ekspor.

Fasilitasi Pembiayaan. Pemerintah dapat menyediakan akses permodalan yang lebih mudah bagi UMKM yang ingin go global. Banyak UMKM yang kesulitan mendapatkan akses ke permodalan karena dianggap berisiko tinggi oleh lembaga keuangan. Persyaratan yang ketat dan agunan yang besar seringkali menjadi kendala bagi UMKM untuk mendapatkan pinjaman.

Pelatihan dan Pengembangan Kapasitas. Pemerintah perlu memberikan pelatihan dan pengembangan kapasitas bagi UMKM, terutama di bidang pemasaran digital dan manajemen ekspor.

Di era digital seperti sekarang, kemampuan memanfaatkan teknologi digital menjadi sangat penting bagi keberhasilan UMKM dalam menembus pasar global. Pelatihan pemasaran digital akan membekali UMKM dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mempromosikan produknya secara efektif melalui berbagai platform online.

Promosi Produk Indonesia. Pemerintah perlu aktif mempromosikan produk UMKM Indonesia di pasar internasional melalui berbagai kegiatan promosi dan pameran dagang.

Selain itu, pemerintah juga perlu membangun branding yang kuat untuk produk-produk UMKM Indonesia di tingkat global. Positioning yang tepat akan membantu produk UMKM Indonesia bersaing dengan produk dari negara lain dan menciptakan nilai tambah di mata konsumen internasional.

Kesimpulan, potensi UMKM Indonesia untuk go global sangat besar. Dengan dukungan pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, UMKM dapat menjadi tulang punggung perekonomian nasional dan membawa nama Indonesia ke kancah internasional. Konsep "Go Lokal, Go Global" bukan hanya sekedar slogan, tetapi merupakan sebuah gerakan nyata yang harus didukung oleh semua pihak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun